Sobary mengungkapkan bahwa banyak keluhan muncul terkait keterlibatan Anies dalam program tersebut.
Namun, hubungan Anies dengan Jusuf Kalla (JK) membantu mendorong karier politiknya, yang pada akhirnya membawa Anies ke panggung nasional sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Joko Widodo.
Meski demikian, Sobary mencatat bahwa Anies mengalami reshuffle, yang dianggap sebagai bentuk pemecatan halus, dan meninggalkan rasa sakit hati yang mendalam.
Ambisi politik Anies terus berlanjut, termasuk ketika ia mulai mendekat ke kubu Prabowo Subianto.
Baca Juga: Pramono Anung Pilih Cak Lontong Sebagai Ketua Tim Pemenangan, Ini Alasannya!
Sobary menyebut bahwa Anies memiliki keinginan kuat untuk menjadi pemimpin dengan level tinggi, namun tidak terlihat melakukan langkah-langkah tegas untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulan Muhammad Sobary menunjukkan bahwa meskipun Anies memiliki kapasitas intelektual, ambisinya untuk meraih kekuasaan lebih dominan dibandingkan dedikasinya terhadap peran-peran substantif di bidang akademik maupun politik.
Pernyataan ini memberikan perspektif baru mengenai perjalanan karier Anies Baswedan, mulai dari dunia akademik hingga politik, dan menyoroti bagaimana ambisi kekuasaan menjadi salah satu ciri utama dalam karakter kepemimpinannya.
Pandangan ini dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap Anies dan langkah-langkah politik yang akan diambilnya ke depan.***
Baca Juga: Anies Diremehin Partai Besar! Faizal Assegaf Kritik Pedas Surya Paloh dan Megawati
Artikel Terkait
Anies Baswedan di Jalan Buntu, Achmad Nur Hidayat: Jangan Sampai Ide Perubahan Juga Dibungkam oleh Elit
Anies Baswedan Pertimbangkan Bentuk Partai Politik, Tanggapan Muhammad Qodari: Ini Bukan Jalan Baru
PDI Perjuangan Tidak Tinggalkan Anies, Chico Hakim: Kami Tidak Pernah Meninggalkan
Bandingkan Situasi Anies dengan yang Pernah Dihadapi Amien Rais, Qodari: Jangan Mengulangi Kesalahan
Muhammad Qodari Mengukur Peluang Anies Baswedan dalam Mendirikan Partai Politik
Anies Diremehin Partai Besar! Faizal Assegaf Kritik Pedas Surya Paloh dan Megawati