Bisnisbandung.com - Budayawan dan akademisi Muhammad Sobary mengungkapkan sisi lain dari sosok Anies Baswedan, yang disebutnya memiliki ambisi besar untuk mencapai posisi kekuasaan.
Pernyataan ini disampaikan Sobary dalam sebuah diskusi di YouTube Indonesia Lawyers Club, di mana ia mengupas pengalaman pribadinya ketika Anies bekerja di bawah kepemimpinannya sebelum bergabung dengan Universitas Paramadina.
Menurut Sobary, Anies saat itu menunjukkan hasrat kuat untuk memimpin, yang terlihat ketika ia memutuskan pindah ke Paramadina untuk mengejar jabatan yang lebih tinggi.
Sobary menilai bahwa keputusan Anies untuk bergabung dengan Paramadina bukan semata-mata didasarkan pada visi akademik, melainkan keinginan untuk menjadi pemimpin.
Baca Juga: Andrinof Chaniago Ungkap Pergeseran Besar dalam Kepemimpinan Jokowi, Apa yang Berubah?
Dalam perjalanannya di Paramadina, Anies dianggap tidak berhasil membawa universitas tersebut ke arah yang lebih maju.
“Itu adalah ambisi kekuasaan, "the will to power". Apakah itu dosa? Kita tidak bisa mengatakan dosa atau tidak dosa, saya hanya mengatakan itulah dia, itu adalah pribadinya,” ungkapnya.
Hal ini, menurut Sobary, menunjukkan bahwa Anies lebih fokus pada ambisi kekuasaan daripada dedikasi terhadap kemajuan akademik.
Kritik juga datang dari Omi, istri almarhum Nurcholish Madjid, yang turut mempertanyakan kemampuan Anies dalam memimpin universitas tersebut.
Baca Juga: Anies Diremehin Partai Besar! Faizal Assegaf Kritik Pedas Surya Paloh dan Megawati
“Karena Anies juga dimarahi oleh Mbak Omi, istri Cak Nur (almarhum). ‘Kau tidak bisa begini, kau tidak bisa begini, tidak boleh. Kau belum saatnya,’ dan seterusnya. Tapi Anies tidak mendengar,” ujarnya.
Ambisi Anies untuk menjadi rektor di Paramadina, menurut Sobary, lebih didorong oleh keinginan untuk mendapatkan posisi kekuasaan daripada menjalankan peran akademis secara mendalam.
Tidak hanya di Paramadina, ambisi Anies juga terlihat ketika ia memimpin program Indonesia Mengajar.
Baca Juga: Dukungan Said Didu untuk Politik Dinasti Memicu Kewaspadaan Prabowo terhadap Mulyono
Artikel Terkait
Anies Baswedan di Jalan Buntu, Achmad Nur Hidayat: Jangan Sampai Ide Perubahan Juga Dibungkam oleh Elit
Anies Baswedan Pertimbangkan Bentuk Partai Politik, Tanggapan Muhammad Qodari: Ini Bukan Jalan Baru
PDI Perjuangan Tidak Tinggalkan Anies, Chico Hakim: Kami Tidak Pernah Meninggalkan
Bandingkan Situasi Anies dengan yang Pernah Dihadapi Amien Rais, Qodari: Jangan Mengulangi Kesalahan
Muhammad Qodari Mengukur Peluang Anies Baswedan dalam Mendirikan Partai Politik
Anies Diremehin Partai Besar! Faizal Assegaf Kritik Pedas Surya Paloh dan Megawati