Sebaliknya, posisi sebagai Gubernur Jawa Barat tidak memberikan dampak yang sama kuatnya secara nasional, sehingga tidak sebanding dengan risiko yang harus dihadapi.
Keputusan Anies untuk menolak tawaran maju di Pilkada Jawa Barat juga menghindarkannya dari potensi kerugian yang lebih besar.
Jika ia kalah di Jawa Barat, hal ini akan merusak reputasinya dan memberikan keuntungan besar bagi PDIP, yang pada akhirnya dapat mengendalikan narasi politik di wilayah tersebut.
Sebaliknya, jika Anies menang, tantangan dalam mengelola provinsi sebesar Jawa Barat akan sangat besar, dan kesuksesan seperti yang ia raih di Jakarta mungkin sulit untuk diulang.
Baca Juga: PDI-P Batal Usung Anies Baswedan, Pramono Anung: Tak Ada Tekanan ke Megawati!
Dengan demikian, keputusan Anies untuk tidak maju di Jawa Barat dianggap sebagai langkah yang cerdas dan penuh perhitungan.
Meskipun keputusan ini mungkin mengecewakan sebagian pendukungnya yang berharap Anies kembali memimpin di Jakarta.
Hersubeno Arief menilai bahwa langkah ini lebih menguntungkan dalam jangka panjang, menjaga reputasi Anies dan mempersiapkan langkah politiknya di masa depan.***
Baca Juga: BBM Subsidi Dibatasi Mulai 1 Oktober, Jokowi Ungkap Alasan Utamanya
Artikel Terkait
PDIP Batal Usung Anies, Adi Prayitno: Tidak Mengherankan Pramono Anung yang Maju
Anies Bukan Musuh Negara, Tapi Dimusuhi Jokowi, Rocky Gerung Sarankan Agar Buat Partai
Anies Baswedan Gagal Diusung PDIP, Adi Prayitno Ungkap Itu Sebagai Langkah Strategis
Batal Maju di Pilgub Anies di Persimpangan, Rocky Gerung: Akan Mendukung PDIP atau Ridwan Kamil?
Dibalik Alasan PDIP Tidak Mengusung Anies Maupun Ahok, Adi Prayitno Ungkap Anlisisnya
PDI-P Batal Usung Anies Baswedan, Pramono Anung: Tak Ada Tekanan ke Megawati!