“Orang mungkin juga mulai menghubungkan bahwa Anies memang kutu loncat, dan sudah ada ledekan semacam itu,” sambungnya.
Pernyataan Rocky Gerung juga menyinggung pandangan masyarakat yang mulai melihat Anies sebagai seorang "kutu loncat" dalam politik Indonesia.
Pengemat politik tersebut mengingatkan bahwa Anies pernah mencoba mencari dukungan di Partai Demokrat namun gagal, kemudian beralih ke Nasdem, yang menurutnya hanya memanfaatkan Anies.
Langkah Anies yang juga dilirik oleh PKB dan kemudian mencoba mendekati PDIP, dinilai sebagai upaya terakhirnya untuk tetap relevan dalam politik nasional.
Baca Juga: Terbongkar! Riza Patria dan Marshel Mundur dari Pilwalkot Tangsel, Ini Alasan Sebenarnya
Namun, menurutnya PDIP tentu lebih mengutamakan kader internalnya untuk memimpin Indonesia.
"Walaupun kapasitas intelektualnya terandal, bagi PDIP masuk akal bahwa yang mesti memimpin Indonesia adalah kader PDIP," tegasnya.
Realitas ini, mengajarkan bangsa Indonesia bahwa dalam politik, seseorang yang memiliki kapasitas pun bisa gagal jika tidak didukung oleh kekuatan politik yang cukup.
Dukungan politik, seringkali melibatkan transaksi politik yang tidak bisa dihindari, dan dalam banyak kasus, transaksi tersebut melibatkan uang.
“Jadi Anda sudah tidak perlu kecewa karena itu konsekuensi karena Anda tidak punya partai politik, kan? Simpel saja itu tadi,” pungkas Rocky Gerung.***
Baca Juga: Pilkada Cimahi 2024, Dikdik Suratno-Bagja Setiawan Targetkan Cimahi Lebih Maju
Artikel Terkait
Internal PDIP Masih Pro Kontra dengan Pengusungan Anies Baswedan, Sebagian Ingin Ahok
Pukulan Telak untuk Jokowi Jika PDIP Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
Anies Gagal Diusung PDIP, Rocky Gerung: Krisis Ideologi PKS Terbongkar!
Strategi Politik Megawati dan Anies, Muhammad Qodari Bahas Kemungkinan dan Dampaknya
KIM Plus Bubar dan Anies Batal Diusung PDIP, Hersubeno Arief: Apakah PKS dan PKB Kembali?
PKB Harapan Anies Bisa Maju di Pilkada Jakarta, Hersubeno Arief: Cak Imin dan Anies Sangat Dekat