Momentum Perubahan Ada, Rocky Gerung: Rakyat Harus Bangkit Melawan Otoritarianisme Jokowi

photo author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Dalam sebuah pernyataan kontroversial Rocky Gerung mengkritik keras situasi politik Indonesia saat ini, terutama terkait pernyataan dan tindakan Bahlil Lahadalia.

Rocky Gerung mengungkapkan pandangannya tentang kondisi demokrasi dan kepemimpinan negara.

Rocky Gerung menganggap Bahlil Lahadalia sebagai figur yang secara tidak langsung mengungkapkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Nama Mulyono Viral di Media Sosial di Tengah Gelombang Demonstrasi, dan Alasan Namanya di Ganti Menjadi Jokowi

Menurut Rocky Gerung apa yang diucapkan Bahlil bukan hanya sekadar opini tetapi mencerminkan realitas yang lebih dalam tentang kekacauan sistem demokrasi saat ini.

Rocky Gerung juga menyinggung bahwa pernyataan Bahlil menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya dipegang teguh.

Selain itu Rocky Gerung melanjutkan dengan membahas situasi politik seputar Anies Baswedan.

Menurutnya segala usaha untuk menghalangi Anies adalah bagian dari upaya untuk menjaga kekuasaan politik yang ada saat ini.

Dia menyatakan bahwa hal ini bukan hanya tentang Anies tetapi tentang keberlangsungan demokrasi yang bersih dan transparan di Indonesia.

Baca Juga: Cara Mengatur Anggaran Rumah Tangga, Untuk Kesejahteraan Rumah Tangga Anda

"Jika Anies diloloskan itu akan menggagalkan proyek-proyek Jokowi," tegas Gerung yang dikutip dari youtube +62 TV.

Rocky Gerung juga tidak segan untuk mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) dengan menyebut bahwa keputusan-keputusan MK sering kali tampak tidak konsisten dan tidak mencerminkan kepentingan rakyat.

Dia menilai bahwa lembaga tersebut tidak mampu menghadapi tantangan konstitusi dengan cara yang efektif dan malah menjadi alat untuk kepentingan politik tertentu.

Rocky Gerung memperluas kritiknya dengan membahas kepemimpinan Presiden Jokowi, yang ia sebut sebagai contoh otoritarianisme dalam bentuk "Raja Jawa" yang bengis.

Baca Juga: Amenhotep IV, Nama asli Akhenaten Firaun Kontroversial yang Memindahkan Ibukota

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X