Sindir yang Suka Pamer Kemewahan, Rocky Gerung: Indonesia Ada di Tengah Ketegangan Global

Bisnisbandung.com - Rocky Gerung menyoroti bahwa Indonesia saat ini berada dalam ketegangan global yang semakin meningkat, namun publik di dalam negeri tampaknya belum sepenuhnya menyadari dampaknya.

Meski masyarakat Indonesia sering tidak terlalu peduli dengan perkembangan geopolitik global, kenyataannya negara ini tidak dapat menghindar dari dampak intervensi internasional, terutama ketika otoritas seperti Amerika Serikat dan lembaga-lembaga hukum global mulai bertindak.

Rocky Gerung menyebut betapa pentingnya variabel internasional dalam mempengaruhi stabilitas politik di Indonesia.

 "Baru sekarang kita pahami betapa variabel internasional sangat mempengaruhi stabilitas politik di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: KIM Plus Bubar dan Anies Batal Diusung PDIP, Hersubeno Arief: Apakah PKS dan PKB Kembali?

 Hal ini terutama berlaku bagi kalangan elit dan sosialita yang kerap memamerkan kemewahan tanpa menyadari bahwa tindakan mereka dapat menjadi sorotan global.

 "Masyarakat elit sekarang ini diikat oleh prinsip peradaban baru, yaitu peradaban kesehatan lingkungan dan peradaban keadilan sosial," tambah Rocky Gerung.

Ia juga menekankan bahwa gaya hidup mewah yang dipamerkan oleh para sosialita bisa menjadi objek pemeriksaan, bukan hanya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia, tetapi juga oleh LSM internasional yang fokus pada keberlanjutan dan etika lingkungan.

 "Mereka akan diperiksa oleh LSM dunia yang memperhatikan kehidupan keberlanjutan dari situs-situs yang mereka pamerkan," tegasnya.

Baca Juga: Perpecahan KIM Plus! PKS dan Nasdem Bersatu di Jawa Barat, Sebelum Golkar Membelot di Banten

Rocky Gerung menekankan pentingnya memahami ideologi baru dunia yang berpusat pada etika lingkungan dan solidaritas manusia.

Dalam pandangannya, banyak orang terpelajar di Indonesia hanya memiliki ijazah tanpa pemahaman mendalam tentang isu-isu penting seperti keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.

"Akhirnya, mereka yang kita andalkan bukan lagi sosialita yang punya ijazah dari luar negeri tapi tidak berbicara tentang etika lingkungan, solidaritas manusia, demokrasi, kesetaraan gender, dan segala macam hal lainnya," katanya.

Baca Juga: Dampak Putusan MK Koalisi di Pilkada Banyak Berubah, Bahlil Ungkap Ini Bukan Pecah Kongsi