Jokowi di Ujung Jalan Setelah Perlawanan MK, Rocky Gerung: Mulai Terbaca Kekuasaannya Goyah

Bisnisbandung.com - Rocky Gerung menilai bahwa kekuasaan Presiden Jokowi mulai mengalami guncangan serius.

 Tanda-tanda bahwa masa kejayaan Jokowi mungkin telah mencapai titik akhirnya semakin jelas terlihat, terutama setelah sejumlah putusan penting yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Rocky Gerung melihat bahwa perlawanan terhadap kebijakan dan langkah-langkah Jokowi semakin nyata, mengindikasikan bahwa kekuasaan yang selama ini dipertahankan mulai kehilangan efektivitasnya.

Mahkamah Konstitusi, dalam perkara nomor 60/PUU-XXII/2024, MK memutuskan bahwa partai politik tanpa kursi di DPRD tetap memiliki hak untuk mengusung calon kepala daerah, baik gubernur maupun wakil gubernur.

Baca Juga: Marzuki Alie Bongkar Rahasia Pemberantasan Korupsi, Ini Strategi Ampuh yang Harus Diterapkan!

Menurut Rocky Gerung belakangan ini MK menunjukkan sikap tegas dalam menegakkan prinsip-prinsip konstitusi.

“Akhirnya mulai terbaca bahwa kekuasaan goyah, dan kekuasaan goyah itu bukan sekadar karena persiapan untuk pengendaliannya tidak sempurna, tapi memang sudah waktunya,” ujarnya dilansir dari youtube pribadinya.

 “Sejarah memperlihatkan jalan pikiran, akal sehat, dan Mahkamah Konstitusi telah memulai membuka pintu untuk satu politik akal sehat,” sambungnya.

Putusan-putusan yang dihasilkan bukan hanya sekadar penegakan hukum, tetapi juga merupakan upaya untuk menjaga integritas konstitusi dari ancaman perusakan.

Baca Juga: Bukan Sekadar Kritik Semata, Maruarar Sirait: Suara Kritik yang Rasional untuk Jokowi

Dalam situasi ini, Rocky Gerung menilai bahwa perlawanan MK adalah bentuk politik yang berdasarkan akal sehat, yang menandai upaya untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

Rocky Gerung juga menyoroti bahwa meskipun Presiden Jokowi masih memiliki berbagai instrumen kekuasaan seperti Perpu dan undang-undang baru, ada tanda-tanda bahwa langkah-langkah tersebut semakin bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar konstitusi.

Hal ini, menurutnya, mengisyaratkan bahwa kekuasaan yang dijalankan dengan cara yang tidak sesuai dengan akal sehat pada akhirnya akan menemui akhirnya.

Baca Juga: Jokowi Dituding Ingin Kendalikan KPK, Zainal Arifin Mochtar Beberkan Motif di Balik Langkah Ini