Baca Juga: Survei Golkar, Ace Hasan Syadzily: Ridwan Kamil Unggul Elektabilitas di Jawa Barat dengan 73%
Namun, sebelum diputuskan dalam Munaslub yang dipercepat pada akhir Agustus ini, Pejabat Sementara (Pjs) Ketum Partai Golkar akan diserahkan ke Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sementara itu, muncul kabar yang lebih mengejutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan Partai Golkar dan didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina dan Bahlil sebagai Ketum.
Kabar ini memicu berbagai reaksi di kalangan politik, dengan sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari skenario Istana untuk memastikan Jokowi tetap memiliki kendali atas pemerintahan Prabowo-Gibran setelah lengser dari kursi Presiden.
“Untuk memastikan dia masih bisa mengontrol pemerintahan Prabowo – Gibran, dia harus mempunyai partai besar. Golkar adalah pilihan paling rasional,” katanya.
Baca Juga: Golkar Dukung Bobby Nasution Bukan Karena Menantu Jokowi, Ace Hasan: Berdasarkan Kualitas
Airlangga sejatinya berat melepas jabatan prestisius itu. Sebagai partai terbesar kedua setelah PDIP, posisi Ketum Partai Golkar sangatlah strategis.
“Tapi, dia harus merelakan itu, daripada masuk penjara,” katanya.
Dalam beberapa waktu terakhir, Airlangga Hartarto dikabarkan terlibat dalam kasus ekspor minyak sawit dan nikel ke China. Isu ini disebut-sebut sebagai alasan utama di balik pengunduran dirinya.
Di kalangan elit Partai Golkar, Airlangga dianggap gagal dalam memimpin partai, terutama setelah Golkar kehilangan kekuatannya di bawah kepemimpinannya.
Meskipun kabar mengenai bergabungnya Jokowi dengan Partai Golkar belum mendapatkan konfirmasi resmi dari Istana, banyak pihak yang menduga langkah ini sebagai strategi politik untuk memastikan keberlanjutan pengaruh Jokowi di pemerintahan yang akan datang.
Hingga saat ini, baik Menteri Sekretaris Negara Pratikno maupun Staf Khusus Presiden belum memberikan komentar resmi terkait isu tersebut.***
Artikel Terkait
Langkah Strategis Golkar, Airlangga Hartarto Resmi Serahkan Surat Tugas kepada Bobby Nasution
Golkar Ajukan Permohonan Waktu, Airlangga Hartarto: Koalisi Maju Pertimbangkan Nasib Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Idrus Marham: Ridwan Kamil Dapat Dua Tugas Penting dari Golkar
Alasan Partai Golkar Usung Jusuf Hamka sebagai Pendamping Kaesang di Pilkada Jakarta
Cara Golkar Ngeles Dari Jokowi, Rocky Gerung: Sodorkan Jusuf Hamka Jadi Cawagub Kaesang Di Jakarta
Golkar Siapkan Calon Potensial untuk DKI Jakarta, Lodewijk Pantau Jusuf Hamka