Oleh karena itu, ia menduga bahwa KIM mungkin akan mengusung calon lain yang tidak memiliki nama besar, namun cukup kuat untuk memenangkan kontestasi ini.
“Artinya apa? Ini yang seringkali agak luput. Kenapa saya ngomong begini? Karena kenyataannya, di negara ini politik kita 2024 ini, apa yang tampak di depan mata seakan-akan terjadi hitam dan putih. Di akhir tikungan itu berubah secara total,” lugas Adi Prayitno.
Dengan situasi politik yang dinamis, publik terus menanti siapa yang akan menjadi calon final untuk Gubernur Jakarta.
Sementara itu, pertarungan di ibukota diprediksi akan menjadi ajang yang lebih dari sekadar kompetisi politik biasa, melainkan sebuah cerminan dari strategi dan kekuatan koalisi partai di tingkat nasional.***
Artikel Terkait
Mengapa Anies Terjegal di Pilkada Jakarta? Pengamat Politik: Posisinya 50 Banding 50
Potensi Kotak Kosong Di Pilkada Jakarta, Selamat Ginting: PDIP Terus Melakukan Komunikasi Politik
Ada Operasi Politik dari KIM di Pilkada Jakarta, Pengamat Politik: Potensi Anies Jadi Gelandangan Politik
Pilkada Rasa Pilpres, Saiful Mujani: Pilkada Ini “Pertempuran” Presiden Jokowi dengan PDIP
Anies Tanggapi Isu Jegal di Pilkada Jakarta, Aspirasi Rakyat Akan Tetap Terjaga
Pilkada Jawa Diprediksi Sarat Calon Boneka, Nino Histiraludin: Demokrasi dalam Bahaya!