Bisnisbandung.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar di 545 daerah di seluruh Indonesia, perhatian publik tampaknya tertuju pada keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengamat politik, Adi Prayitno, mengamati bahwa diskusi seputar Pilkada didominasi oleh kemungkinan pencalonan dua anggota keluarga presiden: menantu Jokowi, Bobby Nasution, dan putranya, Kaesang Pangarep.
Adi Prayitno, di Indonesia Lawyers Club mengungkapkan mengenai tulisannya dengan judul "Trah Politik Jokowi," menyoroti bahwa perbincangan politik seakan terhenti pada rencana pencalonan Bobby dan Kaesang.
“Pertama, beberapa minggu yang lalu seakan-akan pembicaraan kita di 545 Pilkada seluruh Indonesia itu seakan-akan dunia ini berhenti dan hanya membicarakan dua keluarga besar Pak Presiden,” ujar Adi Prayitno.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Geram Ke Menteri Agama, Pendirian Rumah Ibadah Butuh Proses Bukan Asal Coret!
Ia mencatat bahwa Bobby berada dalam posisi yang relatif kondusif, didukung oleh koalisi partai yang solid dan besar, sering disebut sebagai "koalisi gemoy" atau "koalisi mayoritas" dalam terminologi ilmu politik.
Dalam konteks Sumatera Utara, Bobby diprediksi hanya akan menghadapi perlawanan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara itu, Adi Prayitno menyatakan skeptis terhadap rencana pencalonan Kaesang yang masih bimbang antara memilih Jakarta atau Jawa Tengah sebagai basis politiknya.
“Saya secara eksplisit menyebut itu, tapi ada problem yang agak sedikit skeptis pada Mas Kaesang soal memilih antara Jakarta dan Jawa Tengah,” bebernya.
Baca Juga: Pilkada Rasa Pilpres, Saiful Mujani: Pilkada Ini “Pertempuran” Presiden Jokowi dengan PDIP
Jakarta, menurutnya, merupakan kota dengan signifikansi politik yang tinggi, menjadi episentrum peradaban politik Indonesia dan seringkali menjadi contoh bagi daerah lain.
Siapa pun yang memimpin Jakarta kerap dianggap setara dengan posisi penting di tingkat nasional, mengingat kedekatannya dengan pusat pemerintahan.
“Apa pun judulnya, Jakarta adalah kota yang menurut saya tetap menjadi episentrum segala peradaban politik yang akan selalu menjadi contoh. Siapa pun yang menjadi pemimpin di Jakarta ini identik dengan RI-3 karena tempatnya dekat dengan istana,” lugasnya.
Baca Juga: Pesan Panda Nababan Untuk Sahabatku Megawati Soekarno Putri
Artikel Terkait
Mengapa Anies Terjegal di Pilkada Jakarta? Pengamat Politik: Posisinya 50 Banding 50
Potensi Kotak Kosong Di Pilkada Jakarta, Selamat Ginting: PDIP Terus Melakukan Komunikasi Politik
Ada Operasi Politik dari KIM di Pilkada Jakarta, Pengamat Politik: Potensi Anies Jadi Gelandangan Politik
Pilkada Rasa Pilpres, Saiful Mujani: Pilkada Ini “Pertempuran” Presiden Jokowi dengan PDIP
Anies Tanggapi Isu Jegal di Pilkada Jakarta, Aspirasi Rakyat Akan Tetap Terjaga
Pilkada Jawa Diprediksi Sarat Calon Boneka, Nino Histiraludin: Demokrasi dalam Bahaya!