Bisnisbandung.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan wacana kontroversialnya untuk menaikkan tarif impor hingga 200%, terutama untuk barang-barang asal China.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi produk dalam negeri, namun, Rhenald Kasali dalam kanal YouTube pribadinya mengingatkan bahwa langkah ini bisa berisiko besar dan berbahaya bagi ekspor Indonesia.
Rhenaldi Kasali menjelaskan bahwa kebijakan anti-dumping yang diajukan Zulhas perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Baca Juga: Harus Diakui sebagai Pelanggaran HAM Berat, Ganjar: Kudatuli Adalah Bukti Nyata Penindasan
Ia menekankan bahwa ketika industri dalam negeri mengalami penurunan, ada banyak pilihan yang bisa diambil selain meningkatkan tarif impor. Menurutnya, serangan dari luar negeri adalah tanda bahwa ada masalah internal yang harus diperbaiki.
Rhenald Kasali menyarankan agar industri di Indonesia diperbaiki dengan mengadopsi teknologi dan inovasi dari revolusi industri 4.0 dan 5.0, yang dapat membuat industri menjadi lebih efisien dan murah.
Pemerintah juga disarankan untuk mengurangi hambatan, menurunkan pajak, dan meningkatkan transparansi melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Gantikan Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin Pimpin KPU
Ia juga mengkritik pendekatan ketua-ketua asosiasi yang seringkali mengusulkan peningkatan tarif sebagai solusi.
“Padahal, kalau dibalas, itu nanti industri kita yang lain karena Indonesia juga impor barang dari beberapa negara lain dan ekspor barang ke negara-negara lain bisa dibalas,” jelasnya.
Dalam pandangannya, langkah ini bisa memicu tindakan balasan dari negara lain, yang pada akhirnya akan merugikan ekspor Indonesia.
Mengingat 25 hingga 30% ekspor Indonesia menuju Tiongkok, jika barang-barang dari Tiongkok dihambat masuk ke Indonesia, ada kemungkinan besar barang-barang ekspor Indonesia juga akan dibatasi di pasar internasional.
Baca Juga: Geram Soal Bus Ngetem! Bobby Nasution Semprot Kadishub Medan
Dengan mempertimbangkan potensi dampak negatif ini, Rhenald Kasali mengingatkan pentingnya strategi yang lebih bijaksana dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Artikel Terkait
Waspada! Konsultan Bisnis Sebut Tiga Industri Ini yang Paling Berisiko Marak PHK, di Akhir Tahun Akan Makin Bertambah
Terbongkar! Undang-Undang Ini Biang Kerok Ambruknya Industri Tekstil di Indonesia
Ambruknya Industri Tekstil, Satu Tumbang Merembet Ke Banyak Sektor, Apa Saja yang Terdampak?
Ekonomi Buru-buru Ala Jokowi, Prof. Didin: Hanya Wariskan Utang Triliunan Rupiah
Kebijakan Ekonomi Jokowi Gagal! Faisal Basri: Investasi Menurun
Prabowo Rencana Pulihkan Ekonomi, Rocky Gerung: Tapi Jokowi Justru Boroskan Anggaran