Bisnisbandung.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyodorkan nama Jusuf Hamka alias Babah Alun.
Jusuf Hamka dipilih Partai Golkar untuk dipasangkan dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menanggapi hal tersebut Jusuf Hamka enggan berbicara panjang lebar.
"Saya baru tahu keputusan itu," ujar Jusuf Hamka yang dikutip dari youtube merdekadotcom.
Jusuf Hamka mengaku belum bisa memberikan alasan jelas mengapa dirinya dipilih sebagai calon wakil gubernur.
"Saya belum bisa jelaskan sebab hal itu baru diketahuinya," tambahnya.
Ketika ditanya tentang kesiapannya untuk mendampingi Kaesang, Jusuf Hamka hanya menjawab singkat, "Innalillahi."
Baca Juga: Menggunakan Ojek Online Kini Makin Nyaman, Layanan Bike XL Maxim Resmi Meluncur di Kota Bandung
Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan bahwa partainya sangat terbuka jika putra bungsu Presiden Jokowi tersebut ingin mencalonkan diri sebagai gubernur di Jakarta.
Airlangga menyodorkan nama Jusuf Hamka alias Babah Alun kepada Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep jika hendak maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Airlangga juga menambahkan bahwa kombinasi antara Kaesang Pangarep dan Jusuf Hamka bisa menjadi pasangan yang kuat untuk membawa perubahan di Jakarta.
"Kaesang memiliki visi yang segar dan semangat muda, sementara Jusuf Hamka memiliki pengalaman dan ketokohan yang bisa melengkapi," kata Airlangga.
Di sisi lain Kaesang Pangarep belum memberikan tanggapan resmi terkait pencalonannya dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca Juga: Srikandi Agen BRILink ini Terus Berinovasi dan Memberi Manfaat ke Masyarakat Sekitar
Artikel Terkait
ULP Pemkot Bandung Tengah Diperiksa Kejaksaan, Berikut Daftar Kekayaan Kepala Dinas di Kota Bandung
Pasangan Khofifah-Emil Dardak Dapat 'Go Ahead' dari Partai Demokrat untuk Jawa Timur
Semut Lawan Gajah, Djarot Saiful Hidayat: Strategi PDI-P di Pilkada Sumut
Pilgub DKI Ditiadakan Diganti Pilwalkot Saja, Fahri Hamzah: Hindari Kekacauan Politik
Di Tengah Krisis Global, Bahlil: Investasi Dorong Ekonomi Indonesia Melejit
Demokrasi Dimanipulasi, Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari Istana