Bisnisbandung.com - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal telah mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mahfud MD bahkan merasa terhormat karena ditunjuk sebagai calon wakil presiden oleh gabungan partai PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
Menurut Mahfud MD penunjukan dirinya sebagai cawapres merupakan kehormatan besar.
Baca Juga: Menggunakan Ojek Online Kini Makin Nyaman, Layanan Bike XL Maxim Resmi Meluncur di Kota Bandung
Dikutip dari youtube kompas, Mahfud MD mengatakan "Ini adalah sebuah kehormatan."
"Karena saya bukanlah seorang menteri yang tergabung dalam partai politik dan tidak pernah cawe-cawe dalam kampanye diri," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD menjelaskan "Saya jujur tidak merasa rugi meninggalkan kabinet."
"Tapi saya merasa ya terhormat saja karena dari seorang menteri yang tidak ikut campur dalam partai politik tiba-tiba mendapat kehormatan untuk menjadi wakil presiden. Tidak ada ruginya sama sekali," tambahnya.
Baca Juga: Srikandi Agen BRILink ini Terus Berinovasi dan Memberi Manfaat ke Masyarakat Sekitar
Mahfud MD juga merasa beruntung karena dengan mundur dari kabinet.
Menurutnya ia terhindar dari dugaan bermain di dua kaki jika kalah dalam Pilpres.
"Jika saya tidak mundur dan kalah saat Pilpres, bisa saja ada dugaan bahwa saya bermain di dua kaki," ujarnya.
Selain itu Mahfud MD menilai keputusan mundur dari jabatan Menkopolhukam tepat mengingat situasi politik yang semakin rumit.
Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari jabatan Menkopolhukam untuk maju sebagai cawapres Pemilu 2024 berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Sejarah Etnis Hui Mamadukan Tradisi Islam dan Budaya Cina, Indahnya Hasil Harmoni
Artikel Terkait
ULP Pemkot Bandung Tengah Diperiksa Kejaksaan, Berikut Daftar Kekayaan Kepala Dinas di Kota Bandung
Pasangan Khofifah-Emil Dardak Dapat 'Go Ahead' dari Partai Demokrat untuk Jawa Timur
Semut Lawan Gajah, Djarot Saiful Hidayat: Strategi PDI-P di Pilkada Sumut
Pilgub DKI Ditiadakan Diganti Pilwalkot Saja, Fahri Hamzah: Hindari Kekacauan Politik
Di Tengah Krisis Global, Bahlil: Investasi Dorong Ekonomi Indonesia Melejit
Demokrasi Dimanipulasi, Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari Istana