Marak Korupsi! Rocky Gerung Salahkan Jokowi: Kesalahan Presiden, Memelihara Orang-Orang Koruptor

Bisnisbandung.com - Di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi, berbagai masalah terungkap, mulai dari kasus korupsi yang merajalela, pelanggaran etik pejabat, hingga permasalahan ekonomi.

Kondisi ini membuat masyarakat bertanya-tanya, siapa yang harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini?

Rocky Gerung, seorang pengamat politik yang kerap kontroversial, secara gamblang menyebut bahwa Presiden Jokowi adalah pihak yang patut disalahkan.

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Pikiran Menjadi Lebih Tenang, Biarkan Kamu Membuang Semua yang Tidak Diperlukan

Dalam channel YouTube pribadinya, Rocky memaparkan hasil pengamatannya dengan tegas mengungkapkan analisisnya.

"Iya, kesalahan Presiden adalah memelihara orang yang dia tahu dari awal akan mengkorupsi. Kan orang Jokowi itu koruptor semua," ungkap Rocky.

 Menurutnya, jejak korupsi sudah terlihat dari kebijakan yang diambil Jokowi dan orang-orang yang diangkatnya, terbukti banyak meneteri terjerat korupsi.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Buku Tentang Hidup Minimalis, Kamu Akan Menemukan Sudut Pandang Baru Tentang Kehidupan

"Waktu Jokowi angkat orang-orang ini, Jokowi tahu bahwa mereka mesti dipanjakkan dengan prinsip-prinsip yang semi korupsi semacam ini. Kan didiamin," lanjutnya.

Rocky menjelaskan bahwa tindakan ini adalah bentuk pembiaran yang disengaja dibiarkan tanpa berusaha untuk diatasinya.

 "Oke ini kesempatan kalian untuk ambil keuntungan karena enggak mungkin itu APBN dipakai untuk bayar kalian. Jadi oke, jadi ditilep aja dari kecil-kecil ini yang disebut sebagai pembiaran itu," tambah Rocky.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Mengatasi Stres, No 5 Abaikan Ekspetasi Orang Lain Bahkan Bos Sekalipun

Ia juga menyoroti istilah "act of omission" dalam hukum, di mana membiarkan suatu kejahatan terjadi adalah tindakan kriminal, apalagi jika dilakukan dengan sengaja.

 "Act of omission itu di dalam hukum itu membiarkan itu udah crime, apalagi kalau tindakannya itu betul-betul disengaja," tegasnya.