Bisnisbandung.com - Dalam rangka silaturahmi kebangsaan MPR mengunjungi Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Cikeas.
Dalam pertemuan tersebut, SBY menyoroti berbagai isu terkini terutama terkait biaya pemilu yang semakin tinggi.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan tanggapannya dari pernyataan mantan Presiden RI ke-6 SBY.
Bamsoet menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, SBY menyoroti isu pemilu.
Menurutnya, SBY mengungkapkan keprihatinannya terhadap biaya pemilu yang semakin tinggi.
"Dia (SBY) mendorong kita untuk melakukan kajian mendalam terhadap sistem pemilihan umum langsung ini, apakah lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya," ujar Bamsoet yang dikutip dari youtube kompas.
Dalam diskusinya, SBY menarik perhatian terhadap pengalamannya sebagai kepala negara selama 10 tahun.
Beliau menekankan pentingnya menjaga pemerintahan yang stabil tanpa kegaduhan yang mengganggu.
Baca Juga: Untuk Para Pekerja Industri Kreatif, Ini Dia Cara Menumbuhkan Kreativitas!
Dalam konteks ini, SBY mengajak untuk melakukan kajian yang mendalam terhadap sistem pemilihan umum yang ada.
Menyikapi perkembangan politik dan biaya pemilu yang semakin tinggi, SBY mengingatkan untuk terus memperhatikan reformasi sistem politik.
Semua ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masa depan demokrasi di Indonesia.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menambahkan bahwa SBY menilai kesadaran politik masyarakat Indonesia telah meningkat.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Tersenyum Bisa Membuat Hubungan Langgeng, Berikut Penjelasannya
Artikel Terkait
Teka-Teki Ucapan Megawati, Apakah Puan Maharani Akan Jadi Penerusnya di PDI Perjuangan?
Demokrasi Terancam, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Tuding Hukum Dimanipulasi!
Siap Ubah Pariwisata Indonesia Jadi Mesin Uang, Prabowo dan Erick Thohir Ajak Investor Dubai
Isu Panas! Jampidsus Kejagung Dikuntit Densus 88, Bambang Pacul Tuntut Penjelasan
Skandal Penguntitan Jampidsus, Presiden Jokowi Panggil Kapolri dan Jaksa Agung!
Kritik Tajam Rocky Gerung: Presiden Tidak Berdaya Hadapi Konflik Kejaksaan-Polri