Pengukuran pertumbuhan haruslah diimbangi dengan distribusi yang merata agar mencerminkan kesejahteraan seluruh rakyat.
Selain itu, Rocky Gerung menyoroti kondisi buruh di Indonesia, yang seringkali dipaksa menerima upah rendah dan berada dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Dia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang hanya dinilai dari angka tidak dapat menyembunyikan realitas kehidupan yang sulit bagi sebagian besar rakyat.
"Kondisi di balik angka-angka ekspor komoditas kita menunjukkan disparitas kalau kita rumuskan sebetulnya dengan mudah kita katakan itu kotor karena permainan politik," tegasnya.
Baca Juga: Datangi Universitas Padjadjaran, Ellips Ajak Mahasiswa Tampil Lebih Percaya Diri
Kritik Rocky Gerung tidak hanya ditujukan kepada Jokowi namun juga pada pemimpin lainnya, seperti Prabowo, yang dinilainya cenderung mengikuti model pertumbuhan tanpa memperhatikan distribusi dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
Secara keseluruhan, Rocky Gerung menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh dijadikan satu-satunya tolok ukur keberhasilan pemerintah.
Lebih dari itu, pemerintah harus memperhatikan distribusi kekayaan dan kesejahteraan seluruh rakyat sebagai indikator utama keberhasilan suatu negara.***
Artikel Terkait
Keinginan Prabowo Atau Kepentingan Jokowi, Rocky Gerung Kritik Rencana Politik Penambahan Kementerian
Rocky Gerung Kritik Bursa Menteri Kabinet Prabowo, PAN Sodorkan Eko Patrio Demokrat AHY Harga Mati
Viral Foto Presiden Jokowi Tidak Terpasang di Kantor PDIP, PDIP Sumatera Utara Berikan Keterangan Resmi
Hasto Kristiyanto Angkat Bicara Terkait Viralnya Foto Presiden Jokowi Tidak Terpasang di Kantor PDIP
Respons Presiden Jokowi Terkait Foto Dirinya Tidak Terpasang di Kantor PDI-P Sumatera Utara
Mahfud MD Kritik Penambahan Kementerian, Berpotensi Merusak Tata Kelola Negara