Hal ini menimbulkan keraguan akan kesungguhan Prabowo dalam memperjuangkan kepentingan buruh.
Ini menjadi catatan kritis atas potensi keberlanjutan kebijakan yang dapat merugikan buruh dan masyarakat pada umumnya.
"Jadi 1 Mei ini kita anggap sebagai tonggaak untuk menguji apakah Prabowo itu pro rakyat atau Pro pengusaha," ucapnya.
Baca Juga: Untuk Para Manajer, Ini Dia Sejumlah Tips Menjaga Semangat Anggota Tim Kerja Anda Selalu On Fire
Pernyataan Rocky Gerung ini juga menyerukan untuk melakukan evaluasi ulang terhadap paradigma politik yang ada.
Rocky Gerung menekankan "Kemungkinan besar kita bisa pastikan melalui pernyataan sendiri bahwa dia akan tetap melanggengkan omnibus law dan itu pertanda pertama bahwa Prabowo akhirnya harus menerima fakta bahwa dia tidak mungkin bergerak lebih jauh dari apa yang dikendaki oleh Jokowi."
"Keterangan Prabowo itu merupakan janji dia untuk meneruskan kebijakan Pak Jokowi, itu sudah mengkhianati hak rakyat untuk memperoleh keadilan dan berupaya untuk keluar dari genggaman oligarki Jokowi," tutupnya.
Dengan menekankan perlunya politisi untuk memprioritaskan kesejahteraan buruh dan komunitas adat daripada kepentingan korporat.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung Pertanyakan Status Prabowo Tetap Jadi Menhan, Ada Yang Coba Dilindungi?
Alasan Prabowo Ajak Jokowi, SBY, dan Megawati Diskusikan Susunan Kabinetnya
Rocky Gerung: Prabowo Mengakui Dibesarkan Jadi Presiden oleh Jokowi, Apa Implikasinya bagi Politik Indonesia?
Pesan di Hari Buruh dari Prabowo Subianto, Dukung Kemajuan dan Kesejahteraan Para Pekerja
Tanggapan Tegas Menaker Ida Fauziyah terhadap Tuntutan Buruh, Tolak Upah Murah dan PHK
Jokowi Pindah Partai? Ketua Relawan Pro Jokowi Budi Arie: Tunggu Pengumuman Resmi