Rocky Gerung: Selamat Berjuang Buruh! Jangan Berharap Perubahan, Pemerintahan Prabowo Adalah Kelanjutan Jokowi

photo author
- Kamis, 2 Mei 2024 | 16:38 WIB
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional, sebuah momentum yang menggugah kesadaran akan perjuangan buruh di seluruh dunia.

Namun dalam suasana peringatan ini tergambar jelas bahwa harapan untuk perubahan yang lebih baik terasa semakin kabur ungkap pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung menjelaskan tidak harapan terutama dengan kehadiran pemerintahan Prabowo yang dipandang sebagai kelanjutan dari era Jokowi.

Baca Juga: Microsoft Akan Menginvestasikan 1,7 Miliar Dolar AS Pada AI dan Infrastruktur Cloud di Indonesia

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Bahwa hak buruk itu di dalam sejarah selalu harus dia peroleh bukan dengan negosiasi tapi dengan revolusi dengan perjuangan."

"1 Mei selalu kita ingat hari buruh seluruh dunia, itu menyadari bahwa tidak ada kesejahteraan tidak ada keadilan kalau hak-hak normatif buruh itu diabaikan oleh negara," tambahnya.

Rocky Gerung menyalahkan negara karena dianggap telah mengabaikan kesejahteraan buruh dan lebih memprioritaskan kepentingan korporat.

"Tetapi buru tetap punya hak untuk mengatakan bahwa kami yang menghasilkan pertumbuhan tuh dan negara harusnya membela mereka bukan membela pengusaha," ucapnya.

Baca Juga: Khusus Untuk Manajer, Ini Cara Mudah Mengatasi Perselisihan Dalam Tim Anda!

Kritik Rocky Gerung tersebut menyoroti bahwa hak-hak buruh yang seharusnya dilindungi oleh negara justru diabaikan demi keuntungan korporasi.

Rocky Gerung menjelaskan "1 Mei itu adalah hari keadilan sosial sedunia dan Indonesia terikat dengan peraturan-peraturan atau regulasi yang terkait dengan sejarah perjuangan buru yang menjadi alasan terbentuknya partai-partai kiri di masa lalu yang tujuannya adalah memperjuangkan hak buruh."

Terdapat pertanyaan kritis terhadap kesetiaan Prabowo terhadap kepentingan buruh, dengan argumen bahwa kelanjutan kebijakan-kebijakan Jokowi menunjukkan kurangnya perubahan yang substansial.

"Kita lihat bahwa selama era Pak Jokowi buru itu ditelantarkan omnibus Law dibuat semata-mata untuk mengendalikan hak politik buruh dan itu yang akan kita tagih pada Pak Prabowo," jelasnya.

Dalam konteks pergeseran ideologi antara Jokowi dan Prabowo, Prabowo dianggap sebagai sosok yang mungkin akan melanjutkan agenda pro-korporat Jokowi.

Baca Juga: Ini Dia Aneka Ragam Kecerdasan Manusia, Salah Satunya Pasti Anda Miliki

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X