Bisnisbandung.com - Setelah Mahkamah Konstitusi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, gelombang kontroversi pun tidak terhindarkan.
Selain itu juga memunculkan pertanyaan kritis dari pengamat politik Rocky Gerung tentang dinasti politik dan legitimasi pemerintahan terkait penetapan Prabowo-Gibran.
Menurut Rocky Gerung gelombang protes terutama berasal dari Megawati Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang meminta penundaan penetapan pasangan tersebut.
Penetapan Prabowo-Gibran tersebut menandai langkah besar dalam sejarah politik Indonesia.
Alasannya, PDIP sedang mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait hasil pemilu.
Keputusan Mahkamah Konstitusi menolak gugatan 01 dan 03 telah menambah kompleksitas politik dalam negeri.
Dikutip dari akun youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Tetap terlihat tidak ada yang lugas, tidak ada yang sempurna, sudah selesai itu memang akan ada penetapan hasil pemilu yang ditetapkan hasil Pemilu yaitu Prabowo dan Gibran."
"Tetapi masalah di belakang itu tidak akan ditetapkan, kan yang orang protes jurdil apa tidak hasil pemilu itu oke hasilnya ada tetapi prosesnya tidak jurdil," tambahnya.
Baca Juga: Kiranti Rayakan HUT Ke-30, Wariskan Kekuatan Untuk Perempuan Indonesia
Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri juga memainkan peran kunci dalam dinamika politik terkini.
Rocky Gerung mengatakan "Megawati dengan cerdik memanfaatkan momentum demi momentum untuk mempersoalkan legitimasi Pemilu tuh pergi ke PTUN."
"Artinya menimbulkan kembali atau mengingatkan kembali ketidak jujuran maka proses politik dinamika di masyarakat juga akan bergejola lagi," tambahnya.
Baca Juga: Protes Massal di Jepang: Tuntutan Kompensasi atas Efek Samping Vaksin COVID-19
Artikel Terkait
Kritik Tajam Rocky Gerung terkait Putusan MK dalam Keputusan yang Mengejutkan
Ganjar Bantah Absen Tanpa Alasan, Tegaskan Tak Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran
Prabowo Subianto: Minta Maaf dan Ajak Pimpinan Parpol untuk Meninggalkan Rasa Sakit Hati Pasca Pilpres 2024
Surya Paloh dan PKS Bicarakan Strategi Pilkada Jakarta, Apakah Anies Baswedan Kembali?
Cak Imin: PKB Berharap Kolaborasi dengan Gerindra Tetap Solid di Pemerintahan Selanjutnya
Elit PDI-P Sebut Gibran dan Jokowi Bukan Lagi Bagian, Gibran: Tak Masalah Jika Dipecat