Bisnisbandung.com - Prabowo Subianto mengeluarkan permintaan maaf serta mengajak pimpinan partai politik untuk meninggalkan perasaan sakit hati dan bersatu demi kepentingan bangsa.
Prabowo menegaskan pentingnya kesatuan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo usai rapat pleno penetapan presiden dan wakil presiden hasil Pilpres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, pada Rabu (24/4/2024).
Prabowo menekankan bahwa tidak ada gunanya menyimpan perasaan sakit hati, karena hal itu tidak sebanding dengan harapan dan tuntutan dari rakyat.
Dikutip dari youtube kompas, Prabowo mengatakan "Kami bertekad untuk melangkah ke depan dengan yang terbaik."
"Saya akan mengajak semua pihak untuk bersatu demi bangsa. Tinggalkan perasaan-perasaan negatif, tinggalkan dendam, itu semua tidak ada artinya," ujar Prabowo.
Prabowo juga mengakui kesalahannya di masa lalu dan memohon maaf kepada rekan-rekannya.
Baca Juga: Deutsche Bank dan JPMorgan Berbeda Prediksi Terhadap Pergerakan Harga Bitcoin Setelah Halving
"Saya manusia, saya mungkin telah melakukan kesalahan. Saya sudah meminta maaf. Mari kita mencari yang terbaik bagi bangsa kita," tambahnya.
Prabowo juga menyoroti pentingnya proses demokrasi yang inklusif, mengapresiasi kolaborasi dengan rekan-rekan sejawatnya dalam pembangunan negara.
Ia menyinggung debat yang cukup sengit dengan tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, namun menganggapnya sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang sehat.
"Kritik dan debat merupakan hal yang wajar dalam sebuah demokrasi. Jika kita tidak kuat dalam menghadapinya, maka jangan mengharapkan menjadi pemimpin yang tangguh," tandas Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak boleh hanya duduk diam di rumah tetapi harus aktif berpartisipasi dalam membangun bangsa.
Baca Juga: Ini Rencana Terbaru BRICS Untuk Menggantikan Dolar AS Sebagai Alat Transaksi Internasional
Artikel Terkait
Bukan Musuh, Anies Baswedan Siap Berdiskusi dengan Prabowo Pasca-Pilpres 2024
Ahmad Syaikhu: PKS Tetap Kritis terhadap Pemerintahan, Meski Belum Putuskan Oposisi
Ketua DPP Partai Golkar MQ Iswara Ungkap Potensi Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung
Desakan PDIP Ditolak, KPU RI Tetap Lanjutkan Penetapan Prabowo-Gibran
Rocky Gerung: Ada Apa Dengan Sri Mulyani? Mengapa Rupiah Tidak Melemah, Tapi Dolar Malah Menguat
Kritik Tajam Rocky Gerung terkait Putusan MK dalam Keputusan yang Mengejutkan