Bisnisbandung.com - Proses penghitungan suara Pemilu di sejumlah daerah belakangan ini menyita perhatian.
Terutama dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menghilangkan grafik atau data tabulasi perolehan suara di sistem 'Sirekap'.
Apa alasan di balik langkah kontroversial ini? Idham Holik, anggota KPU Republik Indonesia, memberikan penjelasan yang menarik.
Baca Juga: Wanita Boros Simak 3 Kebiasaan Sederhana Bikin Hemat Setiap Bulan
Menurut Idham Holik, saat ini KPU telah mengambil kebijakan tegas untuk hanya menampilkan hasil foto formulir model C.
Hal ini dipilih sebagai langkah preventif setelah rekapitulasi di tingkat kecamatan, kabupaten, dan kota selesai dilakukan.
Tujuannya adalah menghindari pengunjung yang kurang hati-hati melihat unggahan formulir model C, yang bisa memicu disinformasi.
Dikutip dari youtube kompas, Idham Holik menjelaskan "Kami memutuskan untuk fokus pada hasil foto formulir model C.
Baca Juga: Ladies Inilah 5 Resiko Jika Wanita Tidak Mau Olahraga, Nomor 3 Sangat Ditakuti
"Sebagai upaya transparansi dan mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat," tambahnya."
Dengan pendekatan ini, masyarakat diharapkan tetap dapat mengikuti perkembangan perolehan suara.
Idham Holik menekankan dengan sisitem ini risiko kesalahan teknologi dalam membaca foto formulir model C dapat dihindari.
Dengan langkah yang diambil KPU dalam menghilangkan grafik perolehan suara di situs 'Sirekap', kini menjadi fokus perhatian publik.
Baca Juga: Edisi Ramadhan 3 Ide Minuman Segar Untuk Takjil Buka Puasa
Artikel Terkait
Dibalik Jabat Tangan Prabowo kepada Wamen BUMN, Kode Calon Menkeu 2024?
Kekhawatiran PKS: Janji Kampanye Makan Siang Gratis Ganggu Dana BOS Pendidikan
Habiburokhman Ungkap Minimnya Semangat Anggota Dewan Terkait Hak Angket Pemilu
Jusuf Kalla: Masyarakat Harus Percayalah pada Proses Hak Angket DPR
Kasus Laporkan Ganjar ke KPK, PPP Percaya KPK Tetap Profesional
Kredibilitas Dipertanyakan, IPW Pilih Waktu yang Bijak dalam Kasus Ganjar