Kubu Anies dan Ganjar Diajak 'Move On' oleh AHY: Rekonsiliasi Lebih Penting dari Kontroversi

Bisnisbandung.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY) mengajak pihak Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk menerima hasil Pemilihan Presiden 2024.

Hasil tersebut menunjukkan keunggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 3.

Dalam sebuah pernyataan, AHY meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menggunakan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu.

Baca Juga: Tanpa drama, Begini cara pemilu di China dilaksanakan. Bukan dipilih rakyat?

Namun, ia lebih menekankan pentingnya proses rekonsiliasi daripada mencari-cari kesalahan penyelenggara Pemilu.

Menurut AHY yang juga sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), Pilpres bukanlah akhir dari proses membangun bangsa ke depan.

Kerja sama antar semua elemen, termasuk partai politik, adalah kunci untuk menghadapi tantangan mendatang, ungkapnya.

Dikutip dari youtube kompas, AHY menjelaskan "Kita tidak usah prejudis, ada kecurangan dan lain sebagainya. Saya tahu ini adalah bagian ekspresi dari berbagai kalangan pasca penghitungan suara".

Baca Juga: Islamophobia Semakin Marak di Prancis, Inilah Akar Masalahnya

"Tetapi saya punya keyakinan, walaupun sekarang masih perlitungan sementara, yang jelas sudah bisa terbaca siapa yang menjadi pemenang," ujar AHY.

AHY juga menegaskan bahwa jika hak angket dugaan kecurangan Pemilu benar-benar bergulir di DPR, Fraksi Partai Demokrat akan bertindak bijak dalam mengamati persoalan tersebut.

Keputusan ini diambil karena Partai Demokrat saat ini sudah bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Maruf Amin hingga Oktober 2024.

Ganjar Pranowo, yang sebelumnya mengajak partai-partai pengusung Anies Baswedan dan Cak Imin untuk menggulirkan hak angket, mengakui telah mengusulkan wacana tersebut ke partai pengusungnya di DPR, seperti PDIP dan PPP.

Baca Juga: Yang bener aja? Inilah tipe rumah Chindo bisa bawa hoki untuk penghuninya