Meskipun tidak mengharapkan hal tersebut terjadi kembali, Budiman Sudjatmiko mewanti-wanti agar Indonesia bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut.
“Jika terjadi eskalasi global, Indonesia memiliki resiko yang cukup tinggi. Indonesia termasuk kedalam kategori negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam, namun sumber daya manusia-nya tergolong biasa-biasa saja, dan kita tidak punya senjata nuklir.” jelas Budiman.
“Negara seperti kita, jika tidak dikelola dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan kepentingan asing bila terjadi konflik sosial yang menjurus kepada dua hal, yaitu konflik antar-kelas dan konflik suku atau agama.”lanjutnya.
Baca Juga: Polemik Pesawat Tempur Mirage, Kemenhan Bantah Tudingan!
Dalam menghadapi hal tersebut, Budiman menekankan bahwa Indonesia butuh kepemimpinan yang berkelanjutan yang sifatnya strategik dan visioner.
“Transformasi global ini merupakan sebuah proses panjang, kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner dan strategik untuk minimal satu generasi kedepan untuk mengawal Indonesia. Jadi bukan pemimpin saja, tapi lebih dari satu pemimpin yang punya visi dan strategi yang berkelanjutan.” jelasnya.
Pemilihan Umum Tahun 2024, dan khususnya Pemilihan Presiden, menurut Budiman adalah salah satu bagian penting yang sangat menentukan arah Indonesia dalam merespon situasi global.
“Hari ini kita sudah berada di posisi global yang strategis dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi, dengan banyaknya sumber daya alam yang kita kuasai dan dibutuhkan dalam global supply chain.” jelas Budiman.
“Melanjutkan hal ini dalam sebuah transisi yang damai kepemimpinan yang visioner strategik, adalah hal yang penting untuk dilaksanakan.” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Beredar Kabar Sultan Hamengku Buwono X Didesak untuk Jembatani Jokowi dan Megawati
Demokrasi Tanpa Kecurangan, Pesan Muhammadiyah untuk TNI-Polri
Bukan Ide Jokowi, Fakta dibalik Pro dan Kontra Proyek IKN, Mungulas Awal Mula Gagasan Ibu Kota Baru Ini Muncul
Gebrakan Presiden Jokowi, Tunjangan Pegawai Bawaslu Naik
Berikut Komentar Wakil Presiden Ma'ruf Amin Terkait Film Dirty Vote
Presiden Turun Tangan! Perintahkan Penyaluran 250 Ribu Ton Beras, Erick Thohir Rinci Strateginya