Bisnisbandung.com - Situasi geopolitik merupakan faktor penting dalam keberlangsung kehidupan bernegara saat ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia kedepan.
Menurut Budiman, jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik akan beresiko terhadap kekacauan sosial.
Baca Juga: Presiden Turun Tangan! Perintahkan Penyaluran 250 Ribu Ton Beras, Erick Thohir Rinci Strateginya
“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi resiko-resiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut. ” jelas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Budiman menguraikan, bahwa setidaknya ada tiga faktor geopolitik di yang menjadi resiko tingkat global hari ini. “Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri ke 4.” jelasnya.
Pada faktor Pandemi, Budiman menjelaskan bahwa kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari Pandemi Covid 19 mirip dengan kondisi seabad lalu saat pemulihan dari Pandemi Flu Spanyol.
Pada faktor perang, Budiman menyebut hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia.
“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang mana abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis.” urainya.
Akibat dari tiga faktor tersebut di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia.
“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu." jelas Budiman.
Posisi Indonesia
Artikel Terkait
Beredar Kabar Sultan Hamengku Buwono X Didesak untuk Jembatani Jokowi dan Megawati
Demokrasi Tanpa Kecurangan, Pesan Muhammadiyah untuk TNI-Polri
Bukan Ide Jokowi, Fakta dibalik Pro dan Kontra Proyek IKN, Mungulas Awal Mula Gagasan Ibu Kota Baru Ini Muncul
Gebrakan Presiden Jokowi, Tunjangan Pegawai Bawaslu Naik
Berikut Komentar Wakil Presiden Ma'ruf Amin Terkait Film Dirty Vote
Presiden Turun Tangan! Perintahkan Penyaluran 250 Ribu Ton Beras, Erick Thohir Rinci Strateginya