Bisnisbandung.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan tanggapannya setelah menonton film "Dirty Vote" yang sedang hangat diperbincangkan.
Dalam pernyataannya, Jusuf Kalla menyebut film tersebut luar biasa, namun dia juga menyoroti bahwa film tersebut hanya mengupas sebagian kecil dari realitas yang ada.
Menurut Jusuf Kalla meski film tersebut menghadirkan fakta dan kesaksian, masih terlalu ringan dibandingkan dengan kompleksitas keadaan sebenarnya.
Baca Juga: Viral Ibu ini Dibawa Paksa ke JIS Padahal Mau Ketemu Prabowo di GBK
Dia menyebutkan bahwa film tersebut hanya mencakup sekitar 25% dari apa yang sesungguhnya terjadi, terutama dalam konteks peristiwa di berbagai daerah dan desa.
Dikutip dari youtube kompas, Jusuf Kalla mengatakan "Film ini hanya mencapai permukaan, Masih banyak aspek yang belum terungkap."
"Seperti bagaimana situasi di daerah-daerah, bagaimana pengaruh petugas pemilu terhadap masyarakat, dan masih banyak lagi yang sebenarnya jauh lebih rumit," tambahnya.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa film tersebut, baginya masih terbilang ringan, dan bahwa banyak aspek yang belum tersentuh.
Baca Juga: Ide Usaha Pie Sosis Serba 1000 Auto Rebutan, dengan Modal Kecil yang Menggiurkan
Terutama dalam hal bagaimana pihak lain mungkin merespon dengan emosi yang berbeda.
Menurutnya, apabila semua fakta diungkap, dampaknya mungkin lebih kompleks dan kontroversial.
Jusuf Kalla menegaskan "Dalam menghadapi pemilihan yang kotor, kita harus lihat kenyataannya secara utuh".
"Ini seperti yang selalu saya katakan, pemilu yang kotor akan menciptakan hasil yang tidak sempurna, dan kita tidak bisa menganggapnya enteng," tambahnya.
Artikel Terkait
SBY Sentil Tantangan Demokrasi, Ajak Seluruh Elemen Jaga Reputasi Indonesia
Meutia Farida Hatta: Kunci Sukses Kepemimpinan adalah Konsistensi Antara Kata dan Perbuatan
Analisis Rocky Gerung, JIS Jadi Panggung Ekspresi Kemarahan Terhadap Pemerintahan Jokowi
Debat Panas Fadli Zon dan Adian Napitupulu, Saat Politikus Beradu Argumen Soal Survei
Bawaslu Temukan 341 Dugaan Pelanggaran, Ujaran Kebencian Mendominasi
Ketua Bawaslu: 'Dirty Vote' Hanya Sebuah Tantangan, Tugas Kami Tetap Jalan Sesuai Aturan