Bisnisbandung.com - Tom Lembong tokoh ekonomi Indonesia mengungkapkan pandangannya terhadap perubahan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain tokoh ekonomi Tom Lembong juga sebagai Co Captain Timnas AMIN, pada tahun 2013 Tom Lembong dipercaya sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato presiden Jokowi.
Tom Lembong merenungkan masa awal kepemimpinan Jokowi yang ditandai dengan transparansi tinggi dan kemampuannya dalam memaparkan fakta-fakta pahit.
Baca Juga: Prabowo Miliki Komitmen Lanjutkan Program Jokowi Jika Terpilih Sebagai Presiden
Dikutip dari youtube kompas, Tom Lembong mengatakan “Pada awal pemerintahan Jokowi, presiden tersebut kerap kali memberanikan diri menyampaikan data-data yang mengejutkan dan fakta-fakta sulit”.
Tom Lembong menjelaskan “Itu salah satu alasan kuat Jokowi saat itu menjadi sangat populer, karena mampu meruntuhkan citra pemerintah yang dibuat-buat”.
Tom Lembong juga mencermati fenomena perubahan, dengan menekankan bahwa sebagai manusia, perubahan adalah hal yang tak terhindarkan.
Ia menyatakan bahwa seseorang akan berubah seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidup.
Baca Juga: Gibran Menguatkan Dukungan untuk Pekerja dan Buruh saat Merayakan Ulang Tahun SPSI di Sidoarjo
Menanggapi pernyataan Gibran, Tom Lembong menyoroti komitmen terhadap transparansi.
Ia menganggap bahwa menyampaikan data yang menakutkan adalah bagian dari komitmen terhadap kejujuran.
Dalam pandangan Tom Lembong, hal ini seperti diagnosa medis, di mana sebelum menciptakan solusi, penting untuk membuka fakta dengan akurat.
Tom Lembong juga menekankan bahwa masyarakat memiliki kecerdasan untuk memahami dan memproses informasi.
Baca Juga: Tidak Disangka, 5 Negara Asal Wisatawan Mancanegara Ini Paling Banyak Berkunjung ke Indonesia
Artikel Terkait
Tanggapan Tegas Luhut, Kabinet Tetap Kondusif Meski Isu Mundur Menteri Merebak
Faisal Basri Ungkap Isu Ekonomi, China Menjadi Pihak Yang Paling Diuntungkan
Rocky Gerung Tanggapi Netralitas Sri Mulyani di Tengah Keberpihakan Jokowi
Pertemuan Hotman Paris dan Luhut, Pajak Hiburan Bisa Jadi 'Bom' Ekonomi
Pengamat Politik Hendri Satrio Ungkap Dugaan Kecurangan Paslon no 2
Anies Baswedan Minta Timnas Tarik Laporan Kontroversial Terkait Presiden Boleh Kampanye