Bisnisbandung.com - Agus Rahardjo menuturkan pernyataan mengejutkan tentang intervensi Presiden selama ia bekerja sebagai Ketua KPK.
Agus Rahardjo merupakan mantan Ketua KPK yang bertugas pada periode 2015-2019 dan mengungkap berbagai macam kasus termasuk E-KTP yang menjerat mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Pada sebuah wawancara dengan Rosi Silalahi di channel youtube Kompas TV, Agus Rahardjo mengungkapkan bahwa ia pernah dipanggil oleh Presiden terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Pantas Aja Sering Cemburu! 5 Hal Ini yang Buat Pria Merasa Cemburu
Saat ditanya tentang intervensi terhadap KPK dan penggunaan KPK sebagai alat kekuasaan, Agus Rahardjo mengungkapkan bahwa pada saat ia menjabat, KPK masih independen.
"Waktu zaman saya, dia mencoba mau dijadikan alat kekuasaan, tapi karena waktu itu masih independent, masih tidak di bawah presiden, kita masih bisa menyangkal atau tidak mengikuti apa yang diinginkan oleh presiden." kata Agus Rahardjo.
Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa ia belum pernah mengungkapkan hal ini ke media sebelumnya.
Baca Juga: Lakukan Sejumlah Teknik Relaksasi Untuk Menghilangkan Stres, Auto Relax Deh !
"Mohon maaf, ini perlu saya ungkapkan karena semuanya harus jelas, dan saya pikir baru sekali ini saya mengungkapkannya di media yang kemudian ditonton orang banyak. Bicara kepada beberapa teman sudah, tapi kepada media seperti ini belum." lanjut Agus.
Agus Rahardjo bercerita ia pernah dipanggil oleh Presiden Jokowi bersama pak Pratikno.
"Mohon maaf, kenapa saya kemudian tadi di depan juga menyoroti turn of the top keinginan Pak Jokowi itu, kemudian perlu juga menjadi perhatian kita. Saya terus terang pada waktu kasus E-KTP. Saya dipanggil sendirian." ungkapnya.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Pesan Inspiratifnya kepada Anak Muda, Mimpi di Langit
Agus pun sempat heran karena dipanggil sendiri, karena biasanya bersama dengan pimpinan KPK lain.
"Oleh presiden. Presiden pada waktu ditemani oleh Pak Pratikno. Jadi, saya heran, biasanya yang dipanggil itu berlima, ini kok sendirian? Dan dipanggilnya juga bukan lewat ruang wartawan, tapi luar masjid kecil itu, jadi dijemput dari sana." kata Agus.
Artikel Terkait
Okky Madasari: bahaya Gen Z bila Memilih Pemimpin "Gemoy"
Jusuf Kalla: Melihat Politik Melalui Lensa Demokrasi dan Kepemimpinan
Food Estate vs. Contract Farming, Wacana Calon Presiden Anies Baswedan
Abdul Mu'ti Sekum PP Muhammadiyah Ungkap Makna Nama Ganjar Mahfud
Ketua Bawaslu Ingatkan Peserta Pemilu, Kenali dan Hindari Potensi Pelanggaran
Anies Baswedan dan Pesan Inspiratifnya kepada Anak Muda, Mimpi di Langit