Bisnisbandung.com - Dalam dinamika politik, perlu kehati-hatian ketika bagian dari dinasti politik terlibat.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik, Effendi Gazali yang dikutip dari akun Instagram @rimun_pasha
"Ketika ada bagian dari dinasti politik harusnya siapapun termasuk pengamat
Itu harus lebih hati-hati memperhatikannya" ujar Effendi Gazali
Baca Juga: Analisis Dampak Dukungan Politik Jokowi terhadap Elektabilitas Ganjar dan Prabowo
Effendi pun mengungkapkan hal tersebut membutuhkan perhatian ekstra, sebagaimana teori empat lingkaran kekuasaan.
Lingkaran pertama, aparatur negara, bekerja tanpa perintah langsung
Karena keterikatan emosional dan rasa malu jika kalah sehingga bergerak tanpa instruksi
"Itu nggak usah diperintah, nggak usah juga kedipin mata. Karena apa?
Yang pertama mereka diangkat oleh ayah anda dan kalau kalah mereka merasa malu.
Sudah diangkat kok nggak bisa membalas budi, kita harus malu" ungkap Effendi
Lebih lanjut Effendi pun menjelaskan relawan dan milisi membentuk lingkaran kedua, yang dapat mempengaruhi dinamika politik secara signifikan.
Lingkaran ketiga, agamawan, berperan penting, dengan harapan agar tidak terlibat dalam permainan politik yang berisiko.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Kisah Perjalanan Politik Mahfud MD dan Kemeja Putih
Namun, yang sering dianggap paling krusial adalah lingkaran keempat, yaitu akademisi atau ilmuwan.
Artikel Terkait
Prabowo: Indonesia Kini Tidak Lagi Bergantung Pada Eropa
Anies Baswedan Kritik KPR, Sulitkan Pekerja Informal dan Generasi Z Membeli Rumah
Mahfud MD Mengungkap Krisis Korupsi dan Ketidaksetaraan Ekonomi
Prabowo Subianto Suarakan Kekhawatiran atas Ketidaksetaraan Perdagangan dengan Jepang, Dorong Industri Nasional
Ketua Umum Forum Alumni GMNI, Mengharapkan Indonesia sebagai Mercusuar Dunia
Intip Tips Skill Public Speaking ala Prabowo Subianto