Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Karhutla

photo author
- Kamis, 5 Oktober 2023 | 06:30 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta (dok setkab.go.id)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta (dok setkab.go.id)

Bisnisbandung.com-Pemerintah sudah mempersiapkan cara untuk mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena terdampak peristiwa El Nino.

Hal itu dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipegang oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Kita saat ini semenjak tanggal 28 September sedang berjibaku di Sumatra Selatan, di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sambil memonitor yang di Riau, Jambi dan sebagainya," katanya.

Baca Juga: Review Drama Korea 'My Lovely Liar': Wajib Tonton atau Melewatkan?

Siti menerangkan, berdasar data per 2 Oktober 2023, ada 6.659 titik panas (hot spot) dengan peluang 80 % jadi titik api atau fire spot.

"Area yang terbakar telah terekam 267 ribu hektare dan prediksi saya dengan keadaan bulan September tempo hari dan Oktober, keliatannya masih bertambah," katanya.

Siti menjelaskan, beberapa cara yang sudah dilakukan pemerintah, diantaranya, pemadaman dan teknik modifikasi cuaca (TMC) di beberapa provinsi sebagai titik rawan berlangsungnya karhutla itu.

Dia juga pastikan jika sampai sekarang ini tidak ada pencemaran asap lintas batas atau transboundary haze ke negara tetangga.

Baca Juga: Petualangan Sherina 2: Momen Nostalgia dan Keseruan Baru yang Menghibur

"Selama ini tidak ada transboundary haze ke Malaysia. Maka kalau dibilang bahwa di Malaysia tidak ada hot spot, jika dilihat datanya citra satelitnya di situ ada juga," katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan jika pihaknya sudah lakukan dukungan penerapan operasi darat atau udara saat mengatasi karhutla.

Untuk operasi udara, pihaknya kerahkan 35 helikopter yang terdiri dari 13 helikopter patroli dan 22 helikopter water bombing, intinya di beberapa daerah yang jadi fokus utama penanganan karhutla.

"Jadi ada enam provinsi fokus yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi. Itu jadi enam provinsi fokus kebakaran hutan dan lahan," tutur Suharyanto.

Baca Juga: Penjajahan Digital Indonesia, Presiden Joko Widodo Menekankan Perlindungan Dengan Dua Pendekatan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X