Mari Pahami Sejarah Kota Cilacap, Jawa Tengah

Desa Nusa dipimpin seorang Rama/kepala daerah bernama Pu Sakti. Kepala daerah di Limo Manis menerima pisungsung berupa emas seberat 4 ma.

Desa Dalyatan sekarang Kawunganten, desa Limo Manis sekarang Jeruk Legi, desa Kayu Hurang, desa Nusa, merupakan desa perbatasan bebas pajak seperti tertulis dalam prasasti di Banjarnegara.

Prasasti Panunggalan menceritakan bahwa di desa Donan ada upacara adat dipimpin pemuka agama.

Baca Juga: Prabowo Subianto Mencanangkan Kemandirian Indonesia Di Bidang Pangan, Energi, Dan Air

Desa Air Bulang sekarang Bolang di Dayeuhluhur, Cilacap, desa Maddhyapura,di Wanareja Cilacap, juga tersebut dalam prasasti Panunggalan.

Desa Ngasinan Karangkandri Cilacap, juga termasuk desa bebas pajak, hal ini juga tersebut dalam prasasti Pabuharan.

Keterkaitan Cilacap dengan Babad Pasir Luhur, tertulis dalam prasasti yang ditemukan di aliran Sungai Serayu.

Prasasti Luitan berkisah tentang pengaduan penduduk desa kepada Rakyan Mapati I Hino Pu Daksa Sri Bahubaajrapratipraksasaya, tertulis dalam prasasti di desa Pesanggrahan Kesugihan Cilacap.

Dalam naskah Bujangga Manik tertulis nama Cilacap, dan Donan.

Baca Juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung “Whoosh”, Presiden Ungkap Perkiraanya

Nama Cilacap juga tertulis dalam History of Java karya Thomas Stamford Raffles.

Mulai 1705, Cilacap masuk dalam wilayah kekuasaan VOC.

Demikianlah sejarah Cilacap, sehingga ada perpaduan budaya Sunda dan Jawa, dan ada bahasa unik yang berbeda dengan wilayah Kasunanan Surakarta lainnya.***