Bisnisbandung.com - Selama menjabat, catatan Megawati sebagai Presiden menuai sorotan usai proyek dan aset berharga milik Indonesia sebagian dijual ke negara asing.
Walaupun banyak isu yang beredar di era Pemerintahan Presiden Megawati ada aset berharga punya Indonesia yang dijual ke beberapa negara asing demi menstabilkan ekonomi.
Akan tetapi hal tersebut tidak benar seutuhnya bahwa aset berharga dari Indonesia semuanya dijual ke negara asing melainkan hanya beberapa saja karena memang tidak ada fungsinya.
Seperti halnya wacana akan kehadiran jembatan penghubung antara pulau Jawa dan Madura tersebut mulai digagas pada era Soeharto tapi justru pembangunannya tak kunjung terealisasi.
Hingga melewati era kepemimpinan 3 presiden lainnya barulah ketika memasuki masa kepemimpinan Putri sang proklamator ini, Jembatan Suramadu benar-benar dieksekusi.
Hal itu pun menjadi sebuah titik terang atas penantian warga sekitar atas akses yang lebih muda hingga penekanan ongkos distribusi barang yang lalu jauh lebih mahal dan lama.
Jembatan Suramadu memakan anggaran cukup banyak yakni sebesar 4,5 Triliun Rupiah namun pembangunan proyek tersebut sangat bermanfaat hingga sekarang.
Pembebasan lahan di masing-masing ujungnya yang membuat pembangunan cukup lama dan memakan waktu sekitar 6 tahun.
Oleh karena itu pula Megawati bukanlah presiden yang meresmikan Jembatan Suramadu tersebut melainkan Susilo Bambang Yudhoyono meresmikannya tanggal 10 Juni 2009.
Baca Juga: Rumahnya digusur demi proyek, Mengintip total kekayaan yang dimiliki Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Sangat wajar mengapa pada kepemimpinannya nggak begitu banyak infrastruktur yang dibangun salah satunya di bidang ekonomi.
Megawati dinilai mengambil langkah cukup berani ketika mengakhiri kerjasama dengan IMF pada akhir tahun 2003.
Artikel Terkait
Laksdya Irvansyah Resmi Dilantik Presiden Jokowi Sebagai Kepala Bakamla
Presiden Jokowi Pastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Aman untuk Digunakan
Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mendapatkan Subsidi? Ini Jawaban Presiden Jokowi
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kemenhub Pastikan Beroperasi Awal Oktober 2023
Demo Ricuh Warga Pulau Rempang Batam, Presiden Jokowi Menilai Perlu Upaya Perbaikan Komunikasi
Ganjar Ada Dalam Tayangan Azan, Wamenag Ungkap Bukan Politik Identitas