Bisnisbandung.com - Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan jam malam di Kirkuk di utara Irak serta "operasi keamanan yang luas di daerah yang terkena dampak kerusuhan," menurut pernyataan dari kantornya pada hari Sabtu.
Dia mengimbau semua pihak untuk "berperan serta dalam mencegah konflik dan menjaga keamanan, stabilitas, dan ketertiban di Provinsi Kirkuk di utara Irak."
Satu warga sipil tewas dan delapan orang terluka, kata pejabat setempat. Namun, keadaan seputar kematian tersebut belum jelas, kata direktur otoritas kesehatan setempat, Ziad Khalaf, sambil menambahkan bahwa mereka yang terluka terkena peluru, batu, atau pecahan kaca. Dia mengatakan seorang anggota keamanan juga termasuk yang terluka.
Baca Juga: Mengintip Jumlah Harta Kekayaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang Akan Mengakhiri Jabatannya
Tegangan telah berlangsung selama hampir satu minggu di Kirkuk, yang secara historis menjadi sengketa antara pemerintah federal di Baghdad dan otoritas di wilayah Kurdi semi-otonom di utara.
Pertikaian tersebut berpusat pada pendudukan sebuah gedung di Kirkuk yang sebelumnya digunakan sebagai markas Partai Demokrat Kurdistan (KDP) tetapi yang telah digunakan oleh tentara Irak sebagai basis sejak tahun 2017.
Pemerintah pusat berencana mengembalikan gedung tersebut kepada KDP sebagai tanda goodwill tetapi para penentang Arab dan Turkmenn mendirikan tenda di luar gedung untuk memprotes penyerahan tersebut minggu lalu.
Kekerasan pada hari Sabtu dimulai ketika sekelompok pengunjuk rasa Kurdi mendekati perkemahan tersebut. Agensi berita AFP melaporkan bahwa polisi yang ditempatkan di daerah tersebut menembakkan tembakan peringatan untuk memaksa demonstran Kurdi untuk membubarkan diri.
Baca Juga: Berikut Bocoran 10 Nama untuk Isi Jabatan Pj Gubenur yang Ditunjuk Jokowi
Kendaraan di jalan utama dibakar, Masoud Barzani, pemimpin Kurdi veteran, menuduh "perusuh" telah memblokir jalan raya dari Kirkuk ke Erbil, ibu kota Kurdi, dengan duduknya.
Barzani mengatakan bahwa cukup "mengherankan" bahwa aparat keamanan tidak mencegah "kekacauan dan perilaku ilegal mereka yang menghalangi jalan," sementara pada hari Sabtu, "kekerasan digunakan terhadap pemuda dan demonstran Kurdi."
Sementara itu, putranya, Masrour Barzani, perdana menteri wilayah otonom, meminta al-Sudani di Baghdad untuk "segera campur tangan untuk mengendalikan situasi yang tidak dapat diterima ini."
Baca Juga: Traveling Friendly: Inilah 3 Bahan Anti Kusut Untuk Baju Sangat Cocok Di Bawa Saat Liburan
Kirkuk, provinsi berminyak yang menjadi pusat perhatian di utara Irak di antara wilayah otonom Kurdi dan daerah yang dikuasai oleh pemerintah pusat Irak yang didominasi oleh Syiah, telah menjadi fokus beberapa kekerasan terburuk pasca-ISIL (ISIS) di negara tersebut.
Artikel Terkait
Erick Thohir Membagikan Pesan Inspiratif di Harlah Ponpes Ora Aji
LRT Jabodebek Kembali Mengalami Gangguan Penumpang Dievakuasi
Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN Dengan Wajah Baru TMII
Menjabat Selama Wakil Gubernur Jawa Barat, Segini Peningkatan Harta Uu Ruzhanul Ulum
Jumlah Harta Kekayaan Uu Ruzhanul Ulum Wakil Gubernur Jawa Barat Di Akhir Masa Jabatannya
Terjadi Lagi Dugaan Kekerasan dalam Pesantren, Wapres Minta Sistem Pengawasan dan Keamanan Diperketat