Bisnisbandung.com - Di tengah kondisi sektor unggas yang tertekan, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) masih dapat meraup laba bersih sebesar Rp 240,99 miliar pada kuartal I 2023.
Nilai laba bersih yang dibubukan CPIN tersebut turun 79,77% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
Padahal secara top line, penjualan masih mengalami kenaikan tipis yaitu naik 1,88% secara year on year (YoY) menjadi Rp 14,56 triliun pada kuartal I 2023.
Pada juartal I 2023, segmen ayam pedaging yang berkontribusi sebesar 52,26% dari total penjualan mengalami penurunan penjualan sebesar 4,83% YoY.
Baca Juga: Heboh El Salvador Menghapus Pajak atas Inovasi Teknologi, AI, Pemrograman Aplikasi
Namun CPIN berhasil meningkatkan penjualan pada segmen pakan ternak yang berkontribusi 27,97% terhadap total penjualan, yaitu meningkat 17,68% YoY.
Penjualan segmen ayam olahan naik tipis sebesar 4,38% YoY dimana segmen ini berkontribusi 14,51% terhadap total penjualan kuartal I 2023.
Segmen anak ayam usia sehari yang berkontribusi sebesar 2,02% terhadap penjualan turun sebesar 39,48% YoY.
Sepanjang kuartal I 2023, beban pokok penjualan tercatat naik sebesar 9,95% YoY menjadi Rp 13,09 triliun.
Baca Juga: Analis Standard Chartered: Bitcoin akan Melonjak $20.000 Jika....
Hal ini menyebabkan tergerusnya margin laba bersih CPIN pada kuartal 1 2023 menjadi 10,11% dimana pada periode yang sama tahun 2022 margin laba bersih masih di level 16,70%.
Dari sisi neraca, terjadi peningkatan persediaan menjadi Rp 10,12 triliun atau terjadi peningkatan 12,68%.
Peningkatan yang signifikan terdapat pada persediaan pakan yang meningkat 23,70% menjadi Rp 7,26 triliun.
Baca Juga: Wah Rusia Diproyeksikan Mulai Membeli Yuan China Sebagai Cadangan Mata Uang Asing