investasi

Investasi Bodong Berkedok Kripto Kembali Telan Korban

Kamis, 22 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Penipuan atau kejahatan digital paling banyak terjadi melalui phising hingga scam, untuk itu berhati-hatilah (Unsplash)

Bisnisbandung.com - Investasi bodong berkedok kripto kembali menelan korban dan meresahkan masyarakat di Indonesia.

Kali ini investasi bodong terjadi di kalangan investor kripto yang ditawarkan dengan kedok dana promosi dari Bitget (salah satu exchanger kripto internasional).

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim redaksi Bisnis Bandung, investasi bodong ini disinyalir telah merugikan investor dengan total kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.

Investasi ini tidak memiliki ijin di Indonesia untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dan tidak berhubungan dengan entitas bursa kripto resmi di Indonesia.

Baca Juga: KPU Bandung Barat Tentukan Paslon Independen, Sundaya dan AA Maulana Lolos Verifikasi

Skema investasi ini dirintis oleh SAA yang juga dikenal sebagai pendiri salah satu komunitas edukasi kripto.

SAA sebelumnya telah secara rutin memberikan edukasi terkait trading kripto dan berulang kali menyerukan anti scam kepada para membernya.

Investasi ini dimulai dengan menawarkan pembelian koin kripto yang belum listing bernama Limmo dan Billions.

Baca Juga: Garuda Biru Membanjiri di Media Sosial: Simbol Gerakan Peringatan Darurat

Setiap pembelian koin kripto dengan jumlah tertentu maka investor dijanjikan keuntungan per hari dengan nilai tertentu yang akan ditransfer ke akun Bitget.

Dana yang digunakan untuk memberikan profit kepada investor diklaim berasal dari Bitget yang merupakan dana promosi untuk menambah jumlah pengguna akun di Indonesia.

Namun info tersebut belakangan terpatahkan karena setelah dikonfirmasi, Bitget menjawab tidak ada dana promosi yang digulirkan dalam bentuk koin Limmo dan Billions.

Baca Juga: Ambang Batas Pilkada Dirubah MK, Ridwan Kamil: Masyarakat Diuntungkan dengan Banyak Pilihan

Para investor kini harus gigit jari karena pengembalian hasil investasi tidak sesuai dengan skema presentasi awal.

Halaman:

Tags

Terkini