Bisnisbandung.com - Kripto Bitcoin telah menyelesaikan proses halving keempatnya pada 19 April 2024 lalu.
Setelah proses halving selesai investor tentu menanti kemana arah harga Bitcoin selanjutnya.
Hal ini mengingat pengalaman halving sebelumnya yang membuat harga kripto Bitcoin berhasil melonjak tajam.
Beberapa Institusi finansial raksasa dunia juga turut memprediksi potensi pergerakan harga Bitcoin selanjutnya.
JPMorgan Chase dan Deutsche Bank merupakan sebagian dari institusi finansial yang kini tengah menganalisis potensi harga Bitcoin setelah halving.
Meskipun ada kesepakatan umum mengenai dampak halving yang sudah diperhitungkan, kedua bank tersebut berbeda pendapat mengenai lintasan harga Bitcoin pasca halving.
Analis Deutsche Bank Marion Laboure dan Cassidy Ainsworth-Grace menjelaskan dalam sebuah catatan pada hari Kamis bahwa separuh Bitcoin “sebagian sudah diperkirakan oleh pasar,” mencatat bahwa peristiwa tersebut “telah diantisipasi secara luas sebelumnya karena sifat dari algoritma Bitcoin. ”
Sambil menyatakan bahwa mereka “tidak memperkirakan harga akan meningkat secara signifikan setelah peristiwa halving,”.
Baca Juga: Ini Rencana Terbaru BRICS Untuk Menggantikan Dolar AS Sebagai Alat Transaksi Internasional
"Ke depan, kami terus memperkirakan harga akan tetap tinggi karena ekspektasi persetujuan ETF spot ether (ETH) di masa depan; penurunan suku bunga bank sentral di masa depan; dan perubahan peraturan." lanjut analisis tersebut.
Survei terbaru yang dilakukan Deutsche Bank mengungkapkan bahwa lebih dari separuh responden mengantisipasi mata uang kripto akan berkembang menjadi kelas aset dan metode pembayaran yang penting.
Selain itu, 10% dari mereka yang disurvei memperkirakan harga Bitcoin akan melampaui $75,000 pada akhir tahun.
Analis JPMorgan Nikolaos Panigirtzoglou juga menggandakan keyakinannya bahwa halving Bitcoin “sebagian besar” telah diperhitungkan.