BRI juga berhasil meningkatkan porsi kredit UMKM, mencapai 83,06% dari total kredit BRI.
Manajemen risiko yang baik tercermin dari NPL BRI sebesar 3,07%,
Lebih baik daripada periode yang sama tahun sebelumnya, dan NPL Coverage sebesar 228,65%.
Pencapaian BRI juga terlihat dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.290,29 triliun, tumbuh 13,21% yoy.
Baca Juga: LPS Beri Penghargaan Untuk BRI yang Inovatif dan Gencar Dalam Literasi Keuangan
Porsi dana murah (CASA) mencapai 63,64% atau Rp821,14 triliun, mendukung rasio efisiensi yang semakin membaik.
Strategi fokus BRI pada peningkatan dana murah dan digitalisasi operasional bisnisnya memperbaiki rasio BOPO dari 68,36% menjadi 68,07%, dan CIR dari 42,55% menjadi 41,28%.
Kemampuan BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan didukung oleh likuiditas dan permodalan yang memadai,
Tercermin dari rasio LDR sebesar 87,76% dan CAR sebesar 27,48%, jauh di atas ketentuan regulator.***