Tapi, masalah bukan berarti tidak muncul kembali. Tahun lalu, misalnya, Warsono kena tipu. Ada klien yang tidak melunasi pembayaran.
Nilainya mencapai Rp 60 juta. “Saya samperin ke rumahnya, ternyata enggak ada, sudah tidak tinggal di situ lagi,” ujar dia.
Ia juga pernah gagal saat menjajal lini usaha baru di bidang kue pengantin pada 2007. Ia mencoba usaha ini lantaran banyak menangani dekorasi pernikahan dengan konsep internasional yang membutuhkan kue pengantin.
“Tahun 2007, saat banjir besar, dus-dus kue di gudang jadi perahu. Mungkin baru sebulan dijalani. Setelah itu, saya fokus ke dekorasi. Kalau ada yang mau kue, nanti saya tunjukkan ke vendornya saja,” jelasnya.
Ke depan, Warsono akan memperkuat lini usaha pameran. Saat ini, ia sedang melakukan pendekatan ke pengelola Gedung Smesco supaya bisa menangani event di sana. Selain itu, dia terus mengoptimalkan pemasaran lewat media sosial terutama Instagram. Warsono mempekerjakan orang khusus untuk mengerjakannya. (C-003)***