Berbagai persoalan tersebut saat ini tengah dibahas bersama para pemangku kepentingan industri untuk merumuskan langkah-langkah yang dapat mendukung keberlangsungan ekosistem perfilman.
Kabar mengenai penutupan lima belas bioskop ini menjadi alarm penting bagi dunia perfilman Indonesia.
Jika tidak ditangani secara serius, industri ini berpotensi kehilangan lebih banyak jaringan bioskop yang menjadi salah satu tumpuan utama penayangan film nasional.
Pemerintah bersama para pelaku industri diharapkan dapat menemukan solusi yang efektif agar sektor film tetap hidup dan mampu bersaing di tengah perubahan zaman.***
Artikel Terkait
Akhirnya! Film “Taufan” yang Hilang Lima Tahun Diperkirakan akan Bangkit ke Layar Lebar
"Saya Kaya Main Film" Sahroni Kenang Detik-Detik Mencekam Saat Rumahnya Dijarah
Arya Saloka Jadi Ustaz Adam di Film “Munafik”, Remake Horor Religi Fenomenal dari Malaysia
Film "Air Mata Mualaf" Hadirkan Kisah Menyentuh tentang Keyakinan, Keluarga, dan Pergulatan Batin
Dari Panggung Musik ke Dunia Film, Ariel Noah Siap Jalani Peran Dilan ITB 1997
Deretan Film Akhir Tahun 2025 yang Bikin Kursi Bioskop Panas: Dari Mafia Kocak Korea Sampai Pandora yang Membara!