(Menggambar lingkaran di awan)
Keep your mind on the distance
(Fokuskan pikiranmu pada kejauhan)
When the devil turns around
(Saat iblis berbalik arah)"
Beberapa pihak menafsirkan lirik ini sebagai gambaran dari ritual pemanggilan arwah, sementara yang lain melihatnya sebagai bagian dari narasi seni yang lebih luas.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Gubernur, Dedi Mulyadi Langsung Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok!
Istilah Abracadabra sendiri memiliki sejarah panjang, pertama kali tercatat pada abad ke-2 Masehi oleh Serenus Sammonicus sebagai mantra pelindung dari penyakit.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa lagu ini merupakan lanjutan dari single sebelumnya, Disease, dengan Abracadabra sebagai mantra penyembuh.
Lady Gaga bukan pertama kali menghadapi tuduhan terkait simbolisme okultisme dalam karyanya.
Sebelumnya, ia kerap dikaitkan dengan teori konspirasi tentang Illuminati dan satanisme.
Baca Juga: Tanpa Honor! Dedi Mulyadi Tunjuk Susi Pudjiastuti Jadi Tenaga Ahli Pemprov Jabar
Namun, hingga saat ini, sang penyanyi belum memberikan pernyataan resmi terkait spekulasi yang beredar.
Apakah Abracadabra hanya sekadar ekspresi artistik, atau ada sesuatu yang lebih dalam di baliknya?
Perdebatan ini mungkin akan terus berlanjut, seiring dengan semakin banyaknya penggemar yang mencoba mencari makna tersembunyi di balik karya Gaga.***
Artikel Terkait
Chemistry Menggemaskan Bae In Hyuk dan Kim Ji Eun di Drakor Check in Hanyang
Public Speaking Awal Tahun Terbaik: Pak Kholid Pejuang Pesisir yang Menjadi Sorotan Berkat Logikanya
Tradisi Unik Perayaan Imlek di berbagai macam Daerah di Indonesia
Palajaran Berharga Tentang Cinta dari Drama Love Scout, Nomor 4 Banyak Orang yang Mengabaikannya
Artificial Intelligence Dinilai Dapat Dimanfaatkan Tanpa Menggantikan Kreativitas Manusia
Kembalinya Naff Bangkit di Bandung Dadir dengan Vokalis Baru Dalam Single Perdananya