Bisnisbandung.com - Pada Kamis, 1 Februari 2024 penulis Tere Liye meluncurkan novel terbarunya berjudul “Teruslah Bodoh Jangan Pintar”.
Novel ini menjadi banyak perbincangan di khalayak umum dengan ceritanya yang sangat realistis menyindir pemerintahan saat ini.
Publik figur juga turut meramaikannya salah satunya penulis juga sutradara ternama Ernest Prakasa.
Baca Juga: Prabowo Bangun RS Modern di Tiap Kabupaten Kota dan Perbaiki Gaji Guru Honorer
Ernest Prakasa memposting di Instagramnya saat dia membaca novel “Teruslah Bodoh Jangan Pintar”.
Tidak butuh waktu lama Ernest Prakasa hanya butuh sehari untuk dapat menyelesaikannya sampai tuntas.
“Pertama kali seumur hidup, saya membaca novel tanpa jeda dari halaman pertama sampai terakhir.” Dilansir dari Instagram pribadinya.
Baca Juga: Prabowo Subianto Nyatakan Kesiapannya Hadapi Debat Kelima Pilpres 2024
Ernest Prakasa membaaikan perasaannya yang terlalu sesak dan dekat yang diceritakan novel tersebut.
Novel terbaru Tere Liye menceritakan mengenai kekuasaan dan hukum di suatu negeri yang dikuasai oleh serigala-serigala buas berbulu domba.
Karya Tere Liye yang satu ini sangatlah menggambarkan keaadaan negeri kita di tahun politik periode ini.
Ernest Prakasa sendiri termangu saat membacanya, sampai dibagian akhir diulang kembali olehnya bacaan dari novel karya Tere Liye itu.
Baca Juga: Fokus Kesejahteraan Prabowo Gibran, Misi Jelas untuk Ibu dan Anak
“Sungguh novel ini terlalu berani. Tolong jangan minta saya atau filmmaker mana pun mengangkat ini ke layar lebar, kami masih ingin hidup,” ucap Ernest dalam caption postingan Instagramnya.
Artikel Terkait
Untuk Sista Dan Bro Yang Ingin Mengembangkan Desa Wisata Di Daerahnya, Ikut Langkah Berikut
Ragam Usaha Dari Rumah Yang Menghasilkan Cuan Bagi Anak Muda
7 Faktor yang membuat China Bisa Menjual Produk dengan Harga Murah, Ternyata Seambisius itu
Menyebarkan Islamofobia, Drama Korea Marry My Husband Terancam di Boikot?
Heboh !! lukisan Monalisa kena tumpahan sup, Inilah penyebab Karya Seni selalu jadi sasaran protes para Aktivis
Heboh! Kominfo mewajibkan publisher game di Indonesia berbadan hukum? Begini tanggapan Ketua Umum AGI