Bisnisbandung.com - Banyak orang menginginkan sukses tetapi terlalu banyak mimpi dan malah tidak melakukan aksi apapun.
Kebanyakan dari kita telah terpapar oleh pola pikir umum bahwa mau sukses harus punya mimpi. Orang bahkan membuat daftar impian, hingga mengabaikan aksi atau tindakannya.
Padahal aksi adalah induk dari semua pencapaian. Tindakan bisa menghasilkan sukses di bidang apa saja. Sedangkan mimpi itu letaknya masih di angan-angan, belum berwujud.
Logika yang dipakai oleh kebanyakan orang adalah, bila mau membuat sesuatu, harus punya impian dulu, harus dibuat perencanaannya.
Baca Juga: Bikin Beda! Cara Lain Ungkapkan Cinta Tanpa bilang I Love You
Padahal dengan banyak berencana kita telah menunda banyak kesempatan di depan. Sewaktu kita membuat rancangan, kita telah kehilangan peluang.
Anggapan masyarakat umum, impian itu dibuat sebagai pemantik seseorang untuk berbuat sesuatu.
Atau biasa kita sebut sebagai penyemangat untuk keberhasilan. Di Kehidupan nyata tidaklah demikian, kita diminta lebih banyak beraksi daripada bermimpi.
Orang sudah terpapar pola pikir bahwa untuk memperoleh hasil yang besar, maka perlu menentukan goals (tujuan).
Kata siapa harus begitu? Tidak selalu demikian. Goals malah bisa menjadi penghambat kita buat kembangin potensi.
Anak muda di zaman modern ini seharusnya tidak lagi terkukung oleh mindset lama. Mungkin tertular oleh pendidik yang berasal dari pemahaman sejak zaman kolonial.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Bagi Cowok Yang Suka Melihat Konten Porno, Nomor 4 Gawat Baget
Orang muda harus berpikir keluar dari batas umum. Mendobrak kebiasaan lama yang konservatif, berhentilah berpikir dengan cara bahwa keberhasilan hanya bisa diraih dari satu sumber saja.
Karena kalau kita hanya fokus pada satu hal saja, hal itu bisa beresiko mematikan kreativitas dan potensi meraih keberhasilan yang masif.