Dikutip dari salah seorang trainer terapi di australia. ketika ditanya oleh seorang peserta dalam seminarnya tentang bagaimana mengatasi anak yang tantrum, jawabanya sangat simple.
“Who’s the boss?” orang tua atau anak yang jadi boss nya? jangan kalah sama anak.
langkah pertama ketika anak menangis dan tantrum, cukup dibiarkan saja dan tetap jangan diberikan apa yang dia mau. karena dengan sikap tantrum ini akan menjadi senjata anak untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.
Jangan pernah panik dan harus tahan ketika melihat dan mendengar melihat anak. nanti juga kalau capek pasti diam sendiri.
Ga ada ceritanya anak mati karena menangis menginginkan sesuatu. Tetap tenang, pegang tangan nya, dan sigap mencegah jika anak mau memukul dan sebagainya.
Prinsipnya kita sebagai orang tua harus memberikan pemahaman bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi secara instan. dan tidak boleh menjadi raja yang semua keinginannya harus dituruti.
Suatu saat anak akan paham bahwa usahanya (tantrum) tidak membuahkan hasil dan akhirnya tenang. berilah reward kepada anak dengan pelukan penuh rasa kasih sayang, usap kepala, dan bisikkanlah kepada anak, “kamu hebat, ibu sayang kamu.”
Baca Juga: Kembali Terjadi Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Minggu Ini
Teknik khusus menangani anak tantrum bisa bervariasi tergantung dari kondisi tantrumnya.
Bisa didekap dari belakang, ditekuk, di dudukan di bean bag, atau lebih parahnya lagi ditengkurapkan diatas matras. dan masih banyak lagi, intinya terapis harus sigap, karena telat sedikit untuk terapis menyebabkan kan terbiasanya kena bonyok pukulan, jambakan dan cakaran.
Jangan sampai anak dibiarkan bengong tanpa ada aktifitas. berikanlah permainan anak yang lebih menarik dibandingkan gadget. main air, pasir, bubble dan banyak hal lainya yang menyenangkan.
Yang harus diingat kita sebagai orang tua harus menyempatkan waktu temani anak untuk bermain. jangan sampai ketika kita meminta dia untuk lepas dari gadget tapi orang tuanya sendiri yang selalu main HP di depan anak “children see, children do.”***