Kedua, setelah memilih yang terbaik untuk portofolio, atur dokumen berdasarkan kategori.
Misalnya pengalaman magang, pengalaman organisasi, dan pelatihan sertifikasi. Ini membuat portofolio terlihat lebih rapi dan teratur.
3. Susun Portofolio Dengan Teratur
Ketiga, susun portofolio dengan baik agar mudah dipahami. Membuat portofolio dengan desain yang bagus sudah cukup untuk menarik perhatian, tetapi cobalah untuk tidak membuat desain terlihat berantakan.
Berikut susunan yang disarankan :
• Cover
• Daftar isi
• Ringkasan diri
• Ringkasan pengalaman dan skill
• Isi portofolio
• Informasi kontak
4. Berikan Pencapaian dan Peran
Keempat, saat mempresentasikan karya atau pengalaman Anda, jangan lupa untuk menjelaskan peran dan pencapaian Anda dalam portofolio kerja tersebut.
Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan terarah. Pastikan penjelasan Anda menyebutkan keterampilan dan kualifikasi yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
Jelaskan mengapa perusahaan harus memilih Anda daripada pelamar lainnya. Tetapi jangan biarkan pilihan kata Anda terkesan arogan dan berlebihan.***
5. Cantumkan Dokumen Pendukung
Terakhir, Anda juga bisa memasukkan dokumen pendukung lain di luar pekerjaan atau karya Anda ke dalam portofolio.
Baca Juga: Tips menonton Pertandingan Sepakbola dengan nyaman dan aman terhindar dari kerusuhan
Dokumen ini bisa berupa testimonial dari orang yang pernah bekerja sama dengan Anda, surat rekomendasi, sertifikat, dll.***