2. Moisturizer Occlusive
Tipe Moisturizer Occlusive bekerja untuk meningkatkan dan menjaga kelembaban pada kulit dengan memberikan lapisan pelindung untuk mencegah berkurangnya kadar air.
Sayangnya pelembab tipe Occlusive cenderung berat dan kurang nyaman untuk digunakan sebagai pelembab sehari-hari serta mudah sekali greezy.
Baca Juga: 6 Keistimewaan Cowok Sukses di Mata Cewek, Nomor 4 Idaman Banget!
Contoh zat pelembab yang termasuk tipe Occlusive adalah Petroleum Jelly, Mineral Oil, Silicones, Dimethicone, Vegetable Oils, Candelilla Wax, dan juga Beeswax.
Karena teksturnya yang terasa kurang nyaman pada kulit, agent Occlusive biasanya akan dipasangkan dengan Emolien yang lebih disukai oleh banyak orang.
Oleh karena itu penggunaan Moisturizer Occlusive lebih sering ditemukan dalam ointment untuk merawat area kulit spesifik saja alih-alih seluruh wajah.
Baca Juga: Menyenangkan Hati Cewek Gak Susah Kok, Kamu Cukup Lakukan 5 Hal Ini Bro!
Sebab, jika dipakai merata keseluruh wajah akan menimbulkan penyumbatan pori-pori yang menyebabkan jerawat.
3. Moisturizer Humectant
Sama-sama memiliki fungsi utama melembabkan, Moisturizer Humectant bekerja sedikit berbeda dari Emolien dan Occlusive.
Humectant bekerja sebagai agen untuk mengikat kelembaban ke dalam kulit dengan cara menarik molekul-molekul air dari luar.
Baca Juga: PT Asia Raya Kapital Diberi Sanksi Oleh OJK, Berikut Detail Sanksinya
Familiar dengan produk yang formulasinya akan membuat kulit kering seperti produk dengan kandungan sabun atau alkohol.
Jika kamu menggunakan moisturizer yang mengandung Humectant kandungan ini akan bekerja secara aktif mengikat air dari udara sekitar dan menempelkannya pada kulit.