Bisnisbandung.com - “Jangan sedih, masih banyak yang gak seberuntung kamu.”
“Yuk, bisa yuk.”
Kalimat diatas mungkin cukup akrab di telinga kamu. Ketika mendengar kalimat tersebut, apa yang kamu rasakan?
Bagi sebagian orang, mungkin akan langsung termotivasi, namun sebagian lainnya akan merasa terpojokkan, tertekan, bahkan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental.
Kondisi ini dikenal dengan istilah toxic positivity. Lalu, apakah toxic positivity itu? Dan apa bahayanya bagi kesehatan mental?
Baca Juga: Terungkap 7 macam kecanduan yang harus berhenti kamu lakukan
Toxic positivity adalah perilaku yang menuntut diri sendiri maupun orang lain untuk selalu memiliki pikiran dan emosi positif walaupun sedang dalam keadaan buruk.
Seseorang yang terjebak di dalam toxic positivity akan memiliki pemikiran bahwa berpikir positif hanyalah satu-satunya solusi untuk mengatasi semua masalah yang ada. Perilaku tersebut bisa dipengaruhi oleh pemikiran sendiri ataupun tekanan dari orang lain.
Misalnya, saat melihat teman atau sahabat dalam keadaan sedih atau terpuruk. Kita tergerak untuk menghibur dan memberikan semangat kepadanya.
Namun, terkadang tindakan tersebut dilakukan tanpa mempertimbangkan alasan dan mengesampingkan perasaan orang tersebut.
Baca Juga: Tips Jitu Lulus Ujian CPNS Wajib Kamu Pelajari Di Artikel Ini Agar Lolos Menjadi PNS.
Bahkan tanpa memberikan kesempatan bagi mereka untuk meluapkan emosi negatif yang dirasakan.
Emosi negatif yang disangkal akibat pengungkapan penyemangat yang salah tempat akan menumpuk dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang.