Bisnisbandung.com - Strawberry parenting merupakan program pendidikan anak yang cenderung memanjakan, memberi fasilitas dan mengizinkan anak melanggar norma.
Strawberry parenting biasanya tidak ingin anak susah atau sedih sehingga selalu menuruti perintah anak.
Akibatnya anak menjadi manja, selalu tergantung orangtua dan tidak berani menghadapi tantangan kehidupan.
Generasi strawberry, adalah sebutan bagi anak zaman now. Hal ini menggambarkan generasi yang rapuh.
Generasi ini mudah kecewa, mudah hancur. Generasi strawberry dibentuk oleh kemudahan digital.
Generasi saat ini sangat mudah mendapatkan apa yang diinginkan. Semua bisa diperoleh secara online.
Baca Juga: Pesan Presiden Prabowo usai Nyoblos Pilkada, Damai untuk Pemenang dan yang Kalah
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang kreatif membuat mainan sendiri secara mandiri, Generasi sekarang tidak terbiasa untuk mandiri dan membuat mainan sendiri.
Permainan era sekarang tidak membutuhkan ketrampilan komunikasi dan bersosialisasi. permainan masa kini adalah game yang bisa dimainkan sendiri di depan laptop,komputer ataupun android.
Teknologi digital masa kini. Membuat anak tidak berproses dengan optimal. anak mudah mendapatkan segala hal secara instant.
Penting bagi orangtua mengajarkan ketrampilan sosial yang mumpuni. Ajarilah anak berkomunikasi dan bersosialisasi.
Generasi strawberry cenderung lemah, cengeng, tidak percaya diri, manja, tidak mandiri, terlalu bergantung pada orang lain, tidak sabar, tidak percaya diri,enuh emosi negative, egois dan tidak tahan banting.
Baca Juga: Yanuar Rizky: Prabowo Diam-Diam Redam Pengaruh Erick Thohir
Saat anak tidak tahan banting, anak bisa berisiko menderita penyakit mental dan gangguan psikologis bahkan resiko bunuh diri bisa terjadi.