Bisnisbandung.com - Tahukah bahwa dunia pernah kehilangan 10 hari dalam kalendernya? Pada Oktober 1582, tanggal 5 hingga 14 Oktober secara resmi "dihapus" dari sejarah di beberapa negara.
Peristiwa ini bukanlah kisah misteri, politik, atau kejadian supranatural, melainkan hasil dari reformasi Kalender Gregorian, salah satu perubahan sistem waktu terbesar dalam sejarah manusia.
Lalu, apa alasan di balik penghapusan harinya ? Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat pada masa itu, dan mengapa beberapa negara baru mengadopsinya ratusan tahun kemudian? Simak kisah menarik ini yang penuh dengan fakta sejarah dan astronomi.
Melalui latar Belakang Sejarah :
Pada abad ke-16, dunia menggunakan Kalender Julian yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada 45 SM.
Kalender ini menggunakan perhitungan panjang tahun 365,25 hari, yang ternyata sedikit lebih panjang dibandingkan tahun tropis (365,2422 hari).
Baca Juga: Masa Adven Telah Dimulai, Sambut Natal Dengan Damai
Akibatnya, kalender ini bergeser sekitar 1 hari setiap 128 tahun, sehingga pada abad ke-16, posisi kalender sudah melenceng hingga 10 hari.
Ekuinoks musim semi, yang seharusnya jatuh pada 21 Maret, bergeser menjadi 11 Maret.
Sumbernya bisa dilihat disini:
- Duncan, David Ewing. The Calendar: The 5000-Year Struggle to Align the Clock and the Heavens. Harper Perennial, 1998.
- Artikel History of the Julian Calendar di Encyclopedia Britannica.
Peran Paus Gregorius XIII :
Melihat ketidaksesuaian ini, Paus Gregorius XIII memerintahkan perhitungan ulang kalender yang dipimpin oleh ahli astronomi Aloysius Lilius dan matematikawan Christopher Clavius.