- Hanya Cocok untuk Single atau Pasangan
Banyak yang berpendapat bahwa slow living hanya bisa dilakukan oleh mereka yang masih single atau hidup berdua dengan pasangan karena biaya hidup yang tinggi dan banyak tanggungan.
Namun, sebenarnya konsep ini dapat diadaptasi oleh siapa saja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi hidup masing-masing.
- Terlalu Membosankan
Ada persepsi bahwa slow living membuat hidup terlalu membosankan karena mengurangi segala sesuatu yang instan dan cepat.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mataram Yang Legendaris
Namun, sebenarnya rasa bosan bisa memicu kreativitas dan baik untuk kesehatan mental kita.
Ketika kita menjauh dari kebiasaan yang terlalu instan, kita lebih mampu menghargai proses hidup dan menemukan ide-ide baru.
Jadi, itulah 5 hal toxic dari hidup solo living yang perlu kita pahami. Ingat, setiap orang punya cara hidup yang berbeda-beda dan yang terpenting adalah menjalani hidup sesuai dengan kebahagiaan dan nilai-nilai yang kita anggap penting.***