Dia memperluas aturan tersebut dan menunjukkan bahwa secara psikologis, membentak anak-anak hanya berdampak buruk pada sistem saraf mereka.
Pommells menjelaskan bahwa ketika orang tua menyebabkan trauma emosional yang mendalam pada anak-anak.
Mereka, anak-anak tersebut akan tumbuh dan sering kali mencari terapi untuk mencoba mengatasi cara buruk orang tua mereka memperlakukan anak mereka.
Baca Juga: Demokrat Kembali ke Pangkuan Pemerintah, AHY Resmi Gabung di Kabinet Jokowi
4. Memfavoritkan salah satu anak
Anak akan mengerti ketika orang tuanya bersikap berbeda terhadap saudara kandungnya yang lain.
Mereka juga merasa bahwa orang tuany lebih sayang dengan saudara kandungnya yang lain dibandingka dirinya.
Pommells menekankan bahwa jika ada anak yang mengalami hal ini dengan orang tuanya, mereka tidak boleh merasa sendirian atau tidak berharga karenanya.
5. Anak bertanggung jawab atas perasaan orang tuanya
Untuk beberapa poin terakhir Pommells , ia menjelaskan bahwa anak tidak harus bertanggung jawab atas perasaan orang tuanya.
Orang tua memainkan peran penting dalam memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki lingkungan yang aman dan terasuh untuk tumbuh, sehingga membantu meminimalkan risiko trauma masa kanak-kanak.
Sebaliknya, ketika orang tua menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman, anak-anak akan lebih mungkin mengembangkan rasa percaya diri yang positif dan rasa identitas yang kuat.
Landasan ini dapat membantu mereka menavigasi hubungan sosial, menangani tekanan teman sebaya, dan membangun citra diri yang positif.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto dan AHY sebagai Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN
Penting untuk diingat bahwa tidak ada orang tua yang dapat sepenuhnya melindungi anak mereka dari semua potensi sumber trauma.