Namun, distribusi pertumbuhan kota di China tidak merata. Sementara wilayah pesisir Timur berkembang pesat, wilayah Tengah dan Barat mengalami kurangnya perhatian dari pemerintah.
Baca Juga: Ernest Prakasa Soroti Novel Terbaru Tere Liye yang Menyindir Pemerintah : Terlalu Berani
Melihat ketidakseimbangan ini, China meluncurkan strategi pembangunan Barat pada tahun 2000-an, memberikan dukungan khusus bagi 12 wilayah provinsi di daerah barat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Salah satu daerah yang terdampak oleh strategi pengembangan ini adalah Lanzhou, di mana Kota Lanzhou menjadi fokus utama.
Sebagai Pusat Kawasan Industri, Lanzhou memiliki sejarah yang kaya sebagai jalur utama di jalur sutra kuno.
Namun, kekurangan lahan dan topografi yang sulit menghambat pertumbuhan ekonomi kota ini.
Tahun 2012 menjadi titik balik bagi Lanzhou dengan pembentukan "Lanzo New Area".
Baca Juga: Kamu Selingkuh? Rugi Dong! Simak 5 Hal Kerugian Selingkuh
Dengan memobilisasi ribuan pekerja dan alat berat, pemerintah China berhasil meratakan gunung-gunung di area seluas 806 km².
Proyek meratakan gunung ini tidak hanya terjadi di Lanzo tapi juga diberbagai kawasan lain di China.
Praktik yang serupa dilakukan untuk memperluas lahan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Meski kontroversial, proyek ini menandai komitmen China dalam mengelola sumber daya alamnya untuk kepentingan pembangunan.
Lanzhou New Area menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan yang berkelanjutan dapat diwujudkan.
Baca Juga: 3 Kesalahan PDKT Yang Sering Dilakukan Cowok, Bukannya Happy Malah Makan Hati!
Dengan memperhatikan aspek lingkungan dan memanfaatkan teknologi, kota ini telah menarik minat banyak investor.
Dengan harapan infrastruktur kota selesai pada tahun 2030, Lanzo New Area siap menjadi salah satu ikon urbanisasi modern China.***